GridFame.id - Penyanyi Ashanty menemukan fakta baru tentang kondisi tubuhnya saat menjalani proses pengobatan untuk penyakit autoimunnya.
Seperti diketahui, tidak tanggung-tanggung, istri Anang Hermansyah ini memilih Turki sebagai tempat pengobatan.
Beberapa waktu yang lalu istri Ashanty ini pun sudah melakukan beberapa pemeriksaan.
Setelah menunggu beberapa hari, hasilnya cukup mengejutkan.
Ternyata ada gangguan kesehatan lain pada Ashanty selain autoimun.
Ashanty memiliki batu ginjal yang berukuran cukup besar.
"Jadi dibilangnya kaya gitu hasilnya. Aku ada batu ginjal udah lumayan besar. Tapi gak perlu diambil. Dia bilang enam bulan ini makanya aku bingung ada dokter yang suruh ambil atau tidak. Aku baru tahu nih ada batu ginjal," ungkapnya pada kanal YouTube HermansyahA6, dikutip dari Tribunnews, Senin (7/6/2021)
Menurut keterangan Ashanty, dokter tidak menyarankan untuk melakukan operasi.
Namun ditunggu terlebih dahulu selama enam bulan.
"Kenapa gak diambil, karena aku gak merasakan sakit. Kecuali aku merasakan sakit, baru tuh diambil," katanya lagi.
Selama proses menunggu, Ashanty diwajibkan untuk meminum banyak air putih.
Setidaknya ia harus mengonsumsi air tiga liter sehari.
Diharapkan baju ginjal tersebut dapat pecah oleh konsumsi air yang cukup.
Namun kata Ashanty lagi, jika tidak ada perubahan dan justru batu ginjal semakin besar, maka akan ada tindakan yang dilakukan.
Di sisi lain, dari hasil pemeriksaan yang sama, Ashanty dinyatakan bebas dari kolesterol, diabetes, darah tinggi dan asam urat.
Hanya saja, Ashanty diagnosis kekurangan zat besi tapi tidak terlalu signifikan.
Berbahayakan batu ginjal?
Dikutip dari Kompas.com dengan judul 'Bisakah Batu Ginjal Berujung pada Gagal Ginjal?', Senin (7/6/2021) batu ginjal bisa berujung menjadi gagal ginjal.
Namun hal tersebut tidak terjadi secara instan. Hal ini dikatakan Hery Tiera, dokter spesialis urologi kepada Kompas.
Pada tubuh yang sehat, proses pengeluaran urin dimulai dari ginjal. Ginjal normal akan memproduksi urin yang berisi zat sampingan hasil dari metabolisme tubuh, air, dan garam.
Urin yang mengangkut limbah dari tubuh itu dialirkan ke kandung kemih dengan bantuan ureter. Selanjutnya, urin tersebut dikirim uretra untuk dikeluarkan saat kencing.
Sinyal yang dikirim otak membuat otot berkontraksi hingga timbul keinginan untuk kencing.
Nah, penyakit batu ginjal yang dalam istilah kedokteran disebut nefrolitiasis terjadi ketika kristal batu terbentuk dan menyumbat saluran ureter.
Zat kalsium, oksalat, dan fosfat menyebabkan timbulnya endapan batu ini.
Batu yang semakin membesar dalam ureter lama-kelamaan akan mengakibatkan ginjal bengkak. Urin pun akan terakumulasi lebih banyak di ginjal.
Ini yang dinamakan hidronefrosis. Dalam kondisi ini, kerja ginjal menjadi lebih berat dan akhirnya rusak.
“Jika batu tersebut baru menyumbat satu ginjal, maka belum akan menyebabkan gagal ginjal,” terang Hery. Hery menambahkan bahwa gagal ginjal baru terjadi apabila kristal batu menyumbat ginjal kanan dan kiri.
Sebab, fungsi ginjal akan menurun dalam mengatur tekanan darah dan kadar cairan dalam tubuh. Kemampuannya untuk menyaring racun pun melemah.
Akibatnya, pasien gagal ginjal harus rutin cuci darah agar kerja ginjal optimal.
Namun, perlu ditegaskan bahwa batu ginjal bukan satu-satunya penyebab gagal ginjal.
Ada faktor diabetes dan hipertensi yang turut menyebabkan terjadinya gagal ginjal.
Oleh karena itu, Hery menyarankan penderita batu ginjal untuk segera mendapat penanganan dari dokter dalam menghancurkan batu yang menghalangi saluran ureter.
Tujuannya agar fungsi ginjal tidak berkurang, kendati manusia masih tetap bisa bertahan meski hanya satu ginjal saja yang sehat.
Selain itu, supaya ginjal sebelahnya tidak terbentuk batu ginjal juga, Hery meminta penderita batu ginjal untuk menjaga pola makan dengan mengurangi konsumsi daging merah, melinjo, coklat, stroberi, kacang-kacangan, dan susu tinggi kalsium.
Pasalnya, makanan-makanan ini mengandung zat yang menimbulkan kristal batu terbentuk.
“Pola makan harus dijaga karena meski batu ginjal sudah dipecahkan, ada kemungkinan terulang lagi dalam lima tahun. Kristal batu akan terbentuk kembali,” tutur Hery.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 'Saat Ashanty Obati Autoimun di Turki, Tim Medis Temukan Ada Penyakit Lain di Ginjalnya'