Find Us On Social Media :

Kasus Covid-19 Menggila Rumah Sakit Penuh, Harus Isolasi Mandiri di Rumah Jangan Panik Dulu! 2 Alat Ini Wajib Ada

Kawan Puan, berikut ini update Covid-19 Indonesia dan jika disarankan untuk isolasi mandiri berikut ini persyaratan dari dokter

GridFame.id - Isolasi mandiri dilakukan ketika seseorang terkonfirmasi positif covid-19, bila di rumah sakit penuh bisa juga dijalani di rumah.

Hal yang perlu diingat! meskipun isolasi mandiri penting untuk tetap memberi kabar tenaga medis terdekat agar kesehatan tetap bisa dipantau.

Namun bila gejala ringan atau tanpa gejala dan melakukan isolasi mandiri di rumah, setidaknya perlu dua alat ini.

Alat ini yang bisa membantu kita untuk memantau kondisi kesehatan diri, agar lebih waspada.

Jangan langsung panik dulu!

Baca Juga: Jangan Panik Dulu! 24 Jam Terpapar Virus Covid-19 Langsung Lakukan Hal Ini, Ini Cara Terbaik Isolasi Mandiri Untuk Usia di Bawah 45 Tahun

Menurut dr Paulus Arka Triyoga, SpP, Dokter Spesialis Paru dari Eka Hospital Cibubur, dua alat tersebut adalah termometer dan pulse oximeter.

"Sekarang sudah mencari rumah sakit karena sedang penuh banget, sebaiknya minimal ada temperatur suhu jadi tau apakah demam atau tidak," ujarnya dikutip dari Kompas.com, Sabtu (26/6/2021).

Sementara pulse oximeter dapat membantu mengecek saturasi oksigen, terutama jika individu yang terkonfirmasi positif memiliki gangguan respiratorik, seperti batuk atau napas berat.

"Kalau sudah di bawah 93-95 persen itu peringatan," katanya.

Penting untuk melapor Meski saat ini kapasitas banyak rumah sakit penuh karena tingginya kasus Covid-19, bukan berarti kita tak perlu melapor jika terkonfirmasi positif Covid-19 dan bisa langsung melakukan isolasi mandiri.

Baca Juga: Percaya Gak Percaya! Nike Ardilla Bak Hidup Lagi, Tangis Sang Ibunda Pecah Lihat Kemiripan Amel

Isolasi mandiri dilakukan setelah terlebih dahulu melapor ke tenaga medis setempat. Selain dilakukan sebagai bagian dari tracing atau penelusuran kontak erat, melapor juga membuat seseorang bisa mendapatkan anjuran terapi dan penanganan yang tepat jika menunjukkan gejala Covid-19.

"Kalau gejala ringan boleh kok enggak minum obat, multivitamin juga bisa."

"Tapi kalau ada keluhan, sebaiknya kami diberi kabar. Kalau batuk, ditambah obat batuk. Kalau pilek, ditambah obat pilek," ucap Arka.

Hal ini penting untuk terus diingatkan karena masih ada masyarakat yang malas atau takut melapor ketika dinyatakan terkonfirmasi positif.

Misalnya khawatir akan didatangi pihak puskesmas dan diketahui statusnya oleh warga sekitar.

Padahal, karena tingginya angka kasus, pemantauan terhadap individu yang melakukan isolasi mandiri kini banyak dilakukan secara jarak jauh.

Baca Juga: Untung Punya Suami Tajir Melintir, Maia Estianty Iseng Tanya Harga Sewa Jet Pribadi per Jam Syok saat Tahu Nominalnya: 'Pusing Kepala!'

Jadi, setelah dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19, sebaiknya langsung melapor ke RT/RW, gugus tugas atau puskesmas setempat.

Lakukan penelusuran kontak terhadap anggota keluarga yang tinggal di satu rumah.

Jika ada yang terkonfirmasi positif Covid-19, pastikan turut melapor.

Jika kondisi rumah tidak memungkinkan untuk melakukan isolasi mandiri, sampaikan pada fasilitas kesehatan untuk dibantu mencarikan tempat isolasi mandiri.

Baca Juga: Pantas Saja Tak Pusing Meski Dua Kali Cerai! Sekarang Dapat 50 Juta Oleh Bani Mulia, Lulu Tobing juga Diberi Mahar Fantastis dari Mantan Suami Pertamanya

"Kalau di rumah tidak bisa banget, padat, kamar cuma satu dan banyak yang kena, minta tolong pada puskesmas nanti bisa kok dibantu mencarikan tempat isolasi mandiri."

"Setiap Dinas Kesehatan juga punya tempat sendiri, seperti rumah sakit daruratnya," ujar Arka.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "2 Alat yang Diperlukan untuk Isolasi Mandiri Covid-19"