Find Us On Social Media :

Heboh Susu Beruang Jadi Rebutan dan Habis di Mana-mana, Ahli Gizi Ungkap Susu Satu Ini Juga Sama Khasiatnya

GridFame.id - Media sosial tengah heboh dengan video di mana banyak orang menyerbu susu beruang di salah satu supermarket grosir.

Karena saking berebutannya, tak jarang banyak susu yang sampai jatuh dan tumpah hingga pembeli pun berjibaku keras.

Bahkan kini menurut pantauan GridFame.id, susu beruang sudah jarang ditemukan diberbagai toko kelontong hingga minimarket.

Susu beruang ini disinyalir bisa sangat berkhasiat ditengah pandemi yang semakin memburuk saat ini.

Tapi apakah hanya susu beruang saja yang berkhasiat seperti itu?

Simak penjelasan ahli gizi berikut ini!

Baca Juga: Pantas Saja Membludak Berebut Jadi Karyawan, Gajinya Selangit! Raffi Ahmad Akui Server Rans Entertainment Jebol: Terima 20 Pendaftar 150 Ribu Orang

Dilansir dari Kompas.com, Pengajar di Program Studi Gizi Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada (UGM), Lily Arsanti Lestari mengatakan, susu memiliki kandungan nilai gizi yang baik.

Dalam susu, terkandung protein hingga mineral yang bermanfaat untuk kesehatan.

"Di susu ada protein, vitamin A dan B12, Zn, selenium, serta mineral lain yang bermanfaat untuk kesehatan," ujarnya kepada Kompas.com, Sabtu (3/7/2021) petang.

Dengan mengonsumsi susu, kata Lily, memang dapat meningkatkan imunitas tubuh.

Namun, bukan berarti masyarakat harus memilih satu produk susu tertentu untuk dikonsumsi. "Tapi ya tidak harus Bear Brand, susu yang lain juga bagus," ucapnya.

Menurut Lily, ada sejumlah protein pada susu yang dapat meningkatkan imunitas tubuh, di antaranya yakni protein whey, lactoferin, dan laktalbumin.

Baca Juga: Astaga! Parno Soal Ayu Ting Ting? Tangis Nagita Slavina Pecah di Kamar, Kebangetan Cemas Usai Lihat Raffi Ahmad dengan Cewek Lain:Kacau Banget

"Selain itu susu mengandung asam-asam amino esensial yang diperlukan oleh tubuh," papar dia.

Lebih lanjut, menurut Lily, susu dapat dikonsumsi kapan saja.

Tetapi alangkah baiknya dapat mengonsumsi susu setelah makan.

"Kalau diminum sebelum makan, nanti mungkin bisa mengurangi asupan makan utama karena perut sudah merasa kenyang duluan. Jadi sebaiknya setelah makan saja," tandasnya.

Susu Bukan Satu-satunya Sumber Kalsium

Ahli gizi komunitas, dr. Tan Shot Yen mengatakan, susu, dalam hal ini susu sapi menurut penjelasan Tan mengandung kalsium sebanyak 143 miligram/100gram.

Selain itu, kalsium dari protein hewani diketahui juga jauh lebih mudah diserap tubuh dari protein nabati.

Baca Juga: Sempat Dikabarkan Dekat Dengan Lucky Hakim Hingga Diisukan Hamil Diluar Nikah, Nasib Pedangdut Cantik Ini Huni Rumah Dengan Dapur Sempit

Sehingga mengkonsumsi susu memiliki manfaat praktis untuk mendapatkan gizi kalsium, jika dibandingkan dengan jenis makanan lainnya.

Meskipun demikian, Tan mengatakan, susu bukan satu-satunya sumber kalsium yang didapatkan dari makanan.

Apabila tidak dapat mengkonsumi susu, menurut dia masih banyak jenis makanan lain yang menawarkan kandungan kalsium serupa, bahkan jauh lebih tinggi.

Misalnya ikan teri (972mg/100gr), tempe (517mg/100gr), kacang tolo (481mg/100gr), kacang tanah (316mg/100gr), dan lain-lain.

"Semua yang disebut ada dalam susu justru lebih banyak ada di makanan sehari-hari. Masalahnya kan di edukasi ya?" sebut dia.

Ia mengatakan masyarakat dapat memilih jenis makanan yang akan konsumsi untuk mendapatkan kandungan kalsium.

Baca Juga: Nasi Sudah jadi Bubur, Bukannya Puas, Roy Kiyoshi Malah Menyesal Filler Dagunya Akibat Nyinyiran Netizen, 'Gue Kok Jelek Banget Ya'

Saat ini olahan susu banyak diproduksi dalam berbagai bentuk, rasa, kegunaan, yang kemudian dijual di pasaran untuk dipilih oleh masyarakat.

Namun menurut Tan, masyarakat tidak diharuskan mengonsumsi semua jenis susu itu dalam setiap tahapan.

Seperti mulai dari susu formula, susu pertumbuhan baduta, susu usia sekolah, remaja, susu persiapan hamil, susu masa kehamilan, susu ibu menyusui, hingga susu usia lanjut.

"Enggak (perlu). Cek saja, di negara yang justru dari mana susu berasal sebagai minuman budaya, ada enggak aneka susu dipolitisasi begitu? Tidak," jelas Tan.

Menurutnya, masyarakat perlu juga memahami aturan dan kebutuhannya masing-masing.