Dalam studi yang dilakukan perusahaan vaksin asal Amerika Serikat itu, menemukan vaksin Moderna memiliki efek penetralan terhadap semua varian Covid-19 yang telah diuji, seperti varian Delta, Beta, Eta dan Kappa.
Kendati masih efektif melawan varian Delta, penelitian ini menunjukkan bahwa vaksin mRNA ini kurang efektif melawan Variant of Concern tersebut, serta varian virus corona lainnya.
Namun, vaksin tersebut masih sangat efektif melawan varian virus corona SARS-CoV-2 paling awal.
Setidaknya, laporan studi ini membawa angin segar, bahwa vaksin Covid-19 berbasis mRNA, yang dikembangkan Moderna dan Pfizer, masih cukup efektif melindungi infeksi Covid-19 dari varian-varian virus SARS-CoV-2 yang ada saat ini.
Studi yang diterbitkan di jurnal Nature, menemukan bahwa vaksin Pfizer pun mampu menetralkan varian virus corona termasuk varian Dleta, meskipun kekuatan antibodi penetral yang dihasilkan agak berkurang.
"Data baru ini mendorong dan memperkuat keyakinan kami bahwa vaksin Moderna Covid-19 harus tetap protektif terhadap varian yang baru terdeteksi," kata Stéphane Bancel, CEO Moderna, dalam sebuah pernyataan.