GridFame.id - Artis peran Arya Saloka dan Putri Anne ternyata mengidap penyakit sinus.
Penyakit Arya Saloka ini diketahui beberapa waktu lalu, ia sendiri yang mengungkapkan kondisi kesehatannya.
Arya Saloka ternyata selama ini mengidap dua penyakit, yakni sinus dan asma.
"Saya sendiri juga lagi, biasa, saya kan punya sinus, saya punya asma juga. Jadi kebetulan sinusnya lagi kambuh," akui pemeran Aldebaran dalam sinetron Ikatan Cinta itu, dikutip Sabtu (17/7/2021).
Bagi yang memiliki penyakit sinus seperti Arya Saloka dan Putri Anne jangan anggap remeh terlebih di masa pandemi ini!
Dikutip dari Gridhealth, infeksi Covid-19 menyerang sitem pernapasan.
Nah, kondisi ini tentu menakutkan bagi mereka yang menderita sinusitis.
Apalagi jawal kontrol rutin hingga operasi sinusitis di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini banyak dibatalkan oleh ruah sakit.
Tapi jangan khawatir, jika kondisi sinusitis yang diderita masih bisa dikendalikan dan terkontrol dengan baik, penderita sinusitis baiknya tenang.
Taati protokol kesehatan, dan lakukan pola hidup sehat, juga manajemen sinusitis dengan baik.
Melansir nhs.uk, dari artikel dengan judul 'Nose and sinus related problems and coronavirus', pembilasan garam dan semprotan steroid hidung baiknya selalu dilakukan.
Jangan takut, tidak ada risiko terkait penggunaan steroid hidung topikal karena tidak diserap ke dalam tubuh.
Untuk pasien dengan aspirin eksaserbasi penyakit pernapasan (AERD) / "Samter's triad" yang telah desensitis, harus melanjutkan perawatan aspirin hariannya.
Jika sedang dalam dosis pemeliharaan steroid oral untuk rinosinusitis kronis, mungkin perlu didiskusikan jika harus melanjutkan perawatan ini dengan THT atau dokter paru.
Laporan dari China menunjukkan hasil yang lebih buruk jika pasien positif COVID-19 dengan gangguan pernapasan parah diobati dengan steroid sistemik.
Oleh karena itu direkomendasikan untuk tidak menggunakan steroid oral yang baru.
Jika khawatir dengan gejala rhinology yang terjadi, yang berhubungan dengan hidung dan atau sinus, seperti:
- Peningkatan dan obstruksi hidung yang parah menyebabkan gangguan tidurNyeri atau tekanan wajah yang parah
- Onset baru (> 3 minggu) obstruksi hidung satu sisi atau nyeri wajah
- Sekret hidung berlumuran darah satu sisi
- Mimisan meningkat (jika pendarahan parah dan tidak berhenti setelah 15 menit memberikan tekanan pada hidung, Anda perlu segera ke dokter).
- Baiknya menghubungi pelayanan medis atau dokter.
Penting juga diketahui, sinusitis walau jarang menjadi komplikasi, tapi kemungkinan itu tetap ada.
Berikut komplikasi yang berbahaya dan dapat mengancam jiwa, seperti dilansir dari nakita.id (11 September 2020), yang mengutip Healthline.
1. Infeksi Rongga Mata
Infeksi rongga mata merupakan kondisi terjadinya infeksi pada jaringan bagian belakang rongga mata. Kondisi ini merupakan komplikasi paling sering dari sinusitis.
Infeksi rongga mata terjadi ditandai dengan pembengkakan kelopak mata, gangguan penglihatan, sulit menggerakkan bola mata, dan gangguan mata lainnya berdasarkan dengan lokasi infeksinya.
Kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya gangguan daya lihat, dan bahkan kebutaan permanen.
2. Infeksi Pembuluh Darah Sekitar Sinus
Kondisi ini disebut juga cavernous sinus thrombosis. Gejala yang mungkin terjadi antara lain turunnya kelopak mata, nyeri di sekitar mata, sakit kepala, dan demam.
3. Osteomyelitis
Merupakan infeksi pada tulang bagian depan kepala yang menyebabkan pembengkakan kelopak mata, demam tinggi, sakit kepala hebat, mual dan muntah dan rasa nyeri saat melihat cahaya.
Diagnosis dari komplikasi sinusitis kronis yang satu ini perlu dipastikan dengan CT scan.
Selain menggunakan antibiotik, penangananya membutuhkan tindakan operasi dan pengeringan cairan pada sinus.
4. Meningitis
Meningitis adalah infeksi yang muncul ketika terjadi peradangan pada selaput pelindung otak, cairan yang memenuhi sekitar otak, dan sistem saraf pusat.
Gejala yang mungkin muncul adalah demam tinggi, sakit kepala berat, leher kaku, sulit berjalan, kebingungan, mual dan muntah.
5. Hilangnya Indra Penciuman
Peradangan pada hidung dan pembengkakan saraf yang digunakan sebagai indra penciuman.
Kehilangan kemampuan ini bisa terjadi sementara, atau bahkan permanen.
Baca Juga: Wajib Tahu! Kerap Jadi Gejala Anosmia, Pakai 5 Obat Alami Ini Untuk Atasi Sinusitis