GridFame.id - Jamur hitam yang sempat membuat heboh masyarakat di India dikatakan sudah masuk Indonesia.
Bahkan, jamur hitam ini sudah ada sebelum pandemi Covid-19.
Bukan seperti jamur biasa, jamur hitam India ini terbilang mematikan.
Jamur hitam atau mucormycosis ini sudah membunuh 4.200 orang di India.
Biasanya, jamur ini menyerang pasien yang sudah sembuh dari Covid-19.
Di Indonesia sendiri, kasus penyakit jamur hitam bisa dibilang tidak banyak.
Namun, angka kematian dari kasus ini terbilang tinggi.
Maka dari itu, Anda perlu mengetahui gejala dan cara mengatasi jamur hitam India ini.
Baca Juga: Benarkah Corona Varian Delta Bisa Langsung Menular Saat Papasan? Begini Penjelasan Kemenkes
Mengenal jamur hitam India
Jamur hitam penyakit yang cepat menyerang tubuh. Ketika seseorang terkena penyakit itu, biasanya beberapa organ tubuhnya dihilangkan untuk menghentikan penyebaran bakteri ke otak.
Dokter bedah menghilangkan mata, hidung, dan rahang pasien untuk mencegah penybearan penyakit itu ke otak.
Kompas Sains, 4 Juni 2021 menyebutkan bahwa jamur hitam atau mukormikosis merupakan infeksi jamur sistemik akibat golongan Mucormycetes seperti Rhizopus spp, Mucor spp, Rhizomucor spp, Cunninghamella berthollletiaie, Apophysomycess spp, dan Lichteimia.
Tingkat kematian akibat jamur tersebut, menurut kantor berita AFP, mencapai di atas 50 persen.
Penyakit jamur hitam muncul melalui kontak dengan spora atau elemen jamur dari lingkungan seperti tanah, bahan organik yang membusuk seperti daun, tumpukan kompos, dan kotoran hewan.
Ketua Pokja Bidang Mikosis Paru Pusat Mikosis Paru FKUI/RS Persahabatan menyebutkan bahwa jamur hitam ini sudah masuk Indonesia dan beberapa kasusnya dilaporkan sudah muncul sebelum pandemi Cobid-19.
"Meskipun jumlahnya tidak banyak, tetapi angka kematian dan kesakitannya tinggi," kata Anna dalam konferensi pers bertajuk "Black Fungi pada Pasien Covid-19: Apa yang Perlu Kita Waspadai?" pada Kamis (3/6/2021).
Menurut dr Anna, penyakit tersebut terbilang langka.
Gejala jamur hitam
Orang yang terkena jamur hitam memiliki gejala berbeda tergantung bagian tubuh yang terinfeksi. Berikut gejala umum jamur hitam:
1. Mukormikosis rinoserebral
Jamur hitam menginfeksi rongga sinus lalu menyebar hingga ke otak. Biasanya hal itu dialami oleh pasien diabetes yang tak terkontrol, atau pasien transplantasi ginjal.
Gejalanya adalah:
- Wajah bengkak pada satu sisi
- Sakitkepala
- Hidung tersumat
- Demam
- Kelainan berwarna hitam (black eschar) pada hidung atau mulut bagian atas
2. Mukormikosis hitam paru
Pasien kanker biasanya mengalami jamur hitam paru. Gejala umumnya adalah:
- Demam disertai batuk
- Nyeri dada
- Sesak napas
- Biasanya gejala itu tidak membaik dengan pengobatan standar
3. Mukormikosis gastrointestinal
Jamur ini menyerang saluran cerna dan sering dialami oleh anak, terutama bayi prematur yang mendapat antibiotik sistemik, stereoid, pembedahan dan lain sebagainya.
Gejala umumnya adalah:
- Sakit perut
- Mual
- Muntah
- Pendarahan gastrointestinal
Baca Juga: Kutu Air Bisa Diatasi dengan Cara-Cara Alami Ini, Yuk Simak!
4. Mukormikosis kulit
Mukomirkosis kulit adalah infeksi pada luka kulit, misalnya setelah operasi, luka bakar dan lain-lain.
Gejala umumnya adalah:
- Lecet atau bisul
- Area yang terinfeksi menghitam
- Nyeri
- Hangat
- Kemerahan berlebihan
- Bengkak di sekitar luka
5. Mukormikosis diseminata
Mukormikosis diseminata merupakan infeksi yang menyebar melalui aliran darah. Infeksi ini bisa menyebar ke organ lain, termasuk otak, limpa, jantung, dan lainnya.
Jamur hitam di aliran darah ini terjadi pada penderita penyakit berat, dan sulit mengetahui gejala khususnya.
Penyakit ini bisa menyebabkan koma dan perubahan status mental.
Cara mencegah jamur hitam
Kompas.com pada Juni 2021 menyebutkan cara mencegah tertular jamur hitam, baik bagi pasien Covid-19 maupun masyarakat umum.
1. Bagi pasien Covid-19
Pertama adalah tenaga medis yang menangani pasien Covid-19 harus meningkatkan kewaspadaan klinis dan ketelitian sebagai langkah awal diagnosis.
Pecegahan kedua adalah menghindari atau tidak terlalu banyak mengonsumsi obat yang bisa menurunkan imunitas, termasuk korikosteroid, anti-interleukin (misalnya tocilizumab) dan lain sebagainya.
Menurut dr Anna, ketika imunuitas tubuh turun akibat mengonsumsi obat-obatan itu, riskio terkena jamur hitam meningkat.
Pasien Covid-19 harus bisa mengendalikan kadar gula darah atau status diabetesnya.
Selanjutnya menjaga kebersihan fasilitas di rumah sakit, mulai dari peralatan medis, sistem air, dan filtirasi.
Hal ini menjadi penting untuk mencegah infeksi jamur hitam pada pasien Covid-19 atau pasca-Covid-19.
"Waspadai pula pertumbuhan jamur pada dinding ruangan yang disebbakan kebocoran," kata dr Anna.
2. Untuk masyarakat umum
Masyarakat umum juga berpotensi terinfeksi jamur hitam atau mukormikosis.
Ada pun bentuk pencegahannya adalah terkait dengan faktor lingkungan.
Hindari area banyak debu, seperti di lokasi konstruksi bangunan, penggalian dan sejenisnya.
Kalau sulit menghindari lokasi itu, pakailah masker khusus (respirator N95).
Sebab, elemen jamur dari lingkungan seperti tanah, bahan organik yang membusuk seperti daun, tumpukan kompos, dan kotoran hewan, bisa masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan, cedera atau goresan kulit. Bahkan elemen kecil jamur itu bisa saja tertelan tanpa kita sadari.
Jika Anda terluka, segera bersihkan karena khawatir terkena tanah atau debu.
Hindari mengonsumsi obat tanpa resep karena ada beberapa obat yang justeru bisa menurunkan sistem imun tubuh sehingga berisiko terinfeksi mukomikosis.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Waspada Jamur Hitam India Sudah Masuk Indonesia, Ini Gejala dan Cara Mengatasinya