Tetapi mereka mengatakan brain imaging atau pencitraan otak diperlukan sebelum menarik kesimpulan.
Para peneliti berspekulasi bahwa demam tinggi dan masalah pernapasan dapat berkontribusi pada penurunan kognitif.
Tetapi gejala-gejala itu telah lama hilang bagi kebanyakan orang dalam penelitian ini, di mana para peniliti mencatat hanya 4,8 persen dari peserta yang melaporkan gejala yang menetap.
Studi ini memberikan wawasan tentang satu bagian dari pasca-Covid, suatu kondisi yang telah dilacak dengan cermat oleh CDC.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Temuan Studi: Covid-19 Dapat Menurunkan Kecerdasan"