GridFame.id - Kasus labrak haters oleh Ayah Rozak dan Umi Kalsum tampaknya menjadi kasus yang panjang.
Maksud hati membela anak dan cucunya, orang tua Ayu Ting Ting malah tuai kecaman dari masyarakat.
Lantaran tingkah ayah Rozak dan Umi Kalsum dinilai berlebihan.
Banyak pihak yang menyayangkan sikap kedua orang tua Ayu Ting Ting itu.
Hotman Paris pun memberi peringatan kepada ayah Rozak dan Umi Kalsum.
Ia mengungkap jika kedua orang tua Ayu Ting Ting sebaiknya menghentikan aksi mereka.
Berdasarkan pengalamanya, Hotman Paris selalu menyarankan untuk terlalu menggubris haters.
Menurutnya, jika tak terlalu kelewatan, sebaiknya acuhkan saja para haters.
Apalagi sebagai publik firgur harus siap dinilai orang lain dari baik maupun buruknya.
"Saya termasuk pengacara yang menangani banyak perkara untuk menangani kasus pencemaran nama baik. Bukan hanya dari selebriti tapi juga konglomerat," jelas pengacara kondang itu dikutip dari kanal YouTube Sambel Lalap, Minggu (02/08/2021).
"Saya selalu menyarankan kepada klien saya kalau soal pencemaran nama bak. Kalau itu masih dalam batas-batas normal, lupakan. Kita sebagai publik figur harus siap semua kelakuan kita dinilai dan tidak selalu positif," tambahnya.
Hotman Paris mengungkap jika terlalu mengurusi hal-hal seperti itu, malah bisa membuat nama artis itu tercemar.
Malah jika didiamkan saja, nantinya bisa membuat haters-nya hilang dengan sendirinya.
"Dan semakin kamu laporkan, semakin kamu ambil tindakan hukum, bisa-bisa nama kita itu malah jadi tercemar. Sementara kalau kita diamkan, hilang begitu saja dengan sendirinya,"ujar Hotman Paris.
Ia pun juga menyarankan hal itu pada saat kasus Shandy Aulia yang lalu.
"Begitu juga saran saya kepada kasus Shandy Aulia kemarin. Udahlah saya bilang, biarkan aja. Pasti ada sesuatu yang dimau dia (haters Shandy Aulia)," jelasnya.
Hotman Paris merasa jika didiamkan, orang-orang bakal bosan sendiri dengan berita yang penuh dengan simpang siur itu.
Tetapi jika terlalu dihebohkan ke media, malah membuat orang bertanya-tanya dan sebaiknya sebagai manusia lebih baik intropeksi diri saja.
"Nanti juga lama-lama orang bosan membacanya. Malah kalau terlalu lama terus mengkritik orang akan bertanya lagi, eh jangan-jangan ada apa yang salah pada dirimu gitu lho," ungkap Hotman Paris.
Namun, mendatangi rumah haters, menurut Hotman Paris tidak ada salahnya.
Sayangnya, jika salah melangkah, maka malah bisa menjadi boomerang sendiri nantinya untuk ayah Rozak dan Umi Kalsum.
"Kalau mendatangi sebatas belum melakukan perbuatan kekerasan ya bukan main hakim sendiri. Tapi kalau sampai dia mencaci makin ya tergantung kalimat yang dilontarkan apa," ungkap Hotman Paris.
Ia bercerita, pernah ada sebuah kasus soal hutang pihutang. Orang yang memberikan hutang bermaksud mempermalukan si penghutang dengan menyebarkan di media sosial.
Apesnya, nasib malah berbalik kepadanya. Orang yang melaporkan itulah malah yang masuk ke penjara.
"Udah banyak contoh begitu. Misal orang yang memberikan hutang memaki yang berhutang. 'dasar lu penipu lu enggak bayar hutang' terus dia taruh di medsos. semula pihak yang memberikan hutang dirugikan dan benar malah berbalik. Malah yang menagih hutang itu masuk sampai divonis pengadilan bersalah," cerita Hotman.
"Itu namanya hunter menjadi hunted. Pemburu menjadi diburu. Makanya hati-hati, walaupun kau berhal jangan lakukan diluar jalur hukum," tambahnya.
Hotman Paris membeberkan prosedur yang seharusnya dilakukan jika artis ingin menjeblokskan haters ke penjara.
Alangkah lebih baiknya, hal yang pertama dilakukan adalah melayangkan surat somasi dan jika masih tidak memuaskan hasilnya baru diurus ke kepolisian.
"Paling bagus adalah kirim surat atau pakai pengacara pakai surat somasi. Biar ada jawab menjawab gitukan. Kalau pihak sana tidak memuaskan, baru diproses ke Polisi gitu lho," tandasnya.
Ia mengatakan sebetulnya mendantangi rumah haters itu tidak salah, hanya saja jangan sampai salah dalam bertindak atau bisa berakibat fatal.
"Mendatangi itu tidak salah. Tapi datang kesana berbuat apa, mengatkan apa, itu yang jadi parameternya. Kalau datang hanya sekadar 'kamu jangan diulangi ya minta maaf' ya oke," ujarnya.
"Kalau kata-katanya sudah diluar itu bisa jadi masalah hukum baru. Hunter menjadi hunted," tutup Hotman Paris.