Hasil penelitian itu menunjukkan, setelah 5 hari pemberian oral 25 mL ekstrak daun pepaya kepada pasien dua kali sehari, jumlah trombosit, sel darah putih, dan neutrofil meningkat.
"Peningkatan trombosit dapat menyebabkan berkurangnya perdarahan, sehingga menghindari perkembangan menjadi penyakit demam berdarah yang parah," tegas mereka.
3. Bakau (Rhizophora apiculata)
Jika biasanya pohon bakau dikenal dengan manfaatnya bagi wilayah pesisir pantai, siapa sangka tanaman ini juga punya khasiat sebagai obat demam berdarah.
"Sifat antidemam berdarah dari ekstrak etanol Rhizophora apiculata di DENV-2 dalam sel Vero telah diketahui," tulis peneliti.
"R. apiculata menunjukkan aktivitas penghambatan dan aktivitas partikel virus yang tidak aktif sebesar 56,14 % dan 41,5 % masing-masing pada konsentrasi 12,5 dan 100 μg mL − 1," imbuh mereka.
4. Pare (Momordica charantia)
Selain dimanfaatkan sebagai sayuran, tanaman ini juga bisa menjadi obat demam berdarah.
"Ekstrak metanol dari M. charantia menunjukkan efek penghambatan pada DENV-1 oleh uji antivirus berdasarkan efek sitopatik," tulis peneliti.
5. Patikan kebo (Euphorbia hirta)
Patikan kebo sering dianggap gulma di kebun, jalan setapak dan tanah terlantar dan ditemukan di seluruh Jawa, Sunda, Sumatra, Semenanjung Malaysia, Filipina dan Vietnam.
Di Filipina, air rebusan daun dari Euphorbia hirta dikenal sebagai obat tradisional sebagai obat demam berdarah.
"Pendarahan internal akan berhenti dan demam berdarah akan sembuh setelah 24 jam. Namun, mekanisme aksi masih belum diketahui dan sifat antivirus dan kemampuannya untuk meningkatkan trombosit darah saat ini masih diselidiki," jelas peneliti.