"Jadikan mereka membawa benderanya yang agak cukup berat dengan tegap. Nah, di sini keseimbangan mereka diuji," ujar mantan Paskibraka Nasional tahun 2006 itu.
Kawan Puan, saat pembawa baki melangkah di tangga, ujung kaki harus menyentuh ujung tangga.
Hal tersebut merupakan cara paskibraka untuk meraba tiap anak tangga saat membawa bendera.
Selain itu, pembawa baki itu harus menjaga emosinya dan harus bersikap tenang.
Setiap langkah mereka dituntut untuk anggun dan berwajah senyum, hal ini tentu saja sulit untuk dilakukan terlebih dengan perasaan gugup selama proses upacara.
"Mereka pokoknya harus tegap, seimbang, anggun, dan harus mudah senyum," ucap Imelda.
Nah, Kawan Puan, dengan beban yang tidak mudah tersebut, tidak heran jika pembawa baki untuk bendera pusaka selalu menarik perhatian masyarakat.
Pada tahun sebelumnya juga setiap pembawa baki untuk bendera pusaka selalu menarik perhatian masyarakat, sebut saja Indrian Puspita Rahmadhani, pembawa baki bendera Merah Putih dalam upacara peringatan detik-detik proklamasi tahun 2020 lalu.
Artikel ini telah tayang di Parapuan.co dengan judul 'Profil Anggita Larasati, Pembawa Baki Bendera di Upacara HUT Ke-76 RI'