Find Us On Social Media :

Jangan Panik! Faktanya Ahli Sebut Anosmia Jadi Tanda Tubuh ‘Terlindungi’ Covid-19!

Anosmia gejala pada Covid-19

GridFame.id- Anosmia adalah hilangnya kemampuan untuk mencium aroma baik itu makanan ataupun lainnya yang umumnya dialami pasien Covid-19.

Selain itu kondisi ini juga dapat menghilangkan kemampuan penderitanya untuk merasakan makanan.

Gejala anosmia bisa terjadi selama beberapa hari bahkan berbulan-bulan hingga hampir setahun.

Dilansir Antara, sebagian orang dapat memulihkan kemampuan mereka mencium  dalam beberapa hari atau minggu, bahkan sebagian yang lain berlangsung lebih lama.

Kondisi tersebut dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Makanan bisa terasa tidak enak lagi, karena cara Anda menilai rasa sebenarnya bukan kombinasi dari penciuman, rasa dan bahkan indera peraba.

Anosmia terjadi pada sebagian pasien Covid-19 dan gejala ini memunculkan banyak kekhawatiran.

Baca Juga: Jangan Panik Dulu! Emak-Emak Wajib Catat 5 Ramuan Rempah Ini Mampu Atasi Anosmia Dalam Sekejap

Meski begitu, banyak ahli percaya bahwa kehilangan penciuman atau perasa disertai dengan turunnya nafsu makan seseorang bukan suatu hal yang buruk.

Gejala seperti itu bisa jadi pertanda baik dari infeksi virus corona.

Melansir Healthline, sekitar 86 persen orang yang terpapar Covid-19 kehilangan indra penciuman dan perasa sebagian bahkan total.

Kendati demikian, gejala ini tergolong yang paling umum yang dialami pasien Covid-19.

Menurut riset yang terbit pada Januari 2021 lalu, mayoritas pasien Covid-19 yang mengalami anosmia hampir 55 persen mengembangkan gejala ringan.

Studi ini menganalisis data yang dilaporkan 2.581 pasien Covid-19 di 18 rumah sakit Eropa.

Baca Juga: Tak Boleh Lengah Sedikitpun! Studi Terbaru Mengungkap Efektivitas 2 Vaksin Ini Berkurang, Apa Saja?

Sampai saat ini belum diketahui secara pasti kenapa orang-orang yang mengalami anosmia mengembangkan gejala ringan Covid-19.

Namun, peneliti mengungkap pasien Covid-19 yang mengalami anosmia memiliki gejala ringan karena mereka memiliki antibodi tertentu dengan kadar lebih tinggi yang membatasai penyebaran virus corona ke hidung.

Menurut Dr. Jonathan Overdevest, asisten professor rinologi dan bedah dasar tengkorak di Universitas Columbia, mengungkap jawaban pastinya tetap sulit dipahami.

“Kita tau bahwa kehilangan penciuman karena Covid-19 lebih dari mekanisme sederhana yang terjadi pada infeksi saluran pernapasan musiman, di mana gejala umum hidung tersumbat dan pilek mengakibatkan aliran udara yang buruk dan berkurangnya pengiriman bau ke daerah hidung yang bertanggung jawab pada bau,” ujarnya.

Terpisah, dikutip dari laman Times of India, gejala anosmia bisa jadi melindungi orang dari tanda-tanda mematikan lainnya yang diakibatkan oleh virus corona Covid-19, yakni serangan pernapasan dan peradangan atau inflamasi.

Baca Juga: Wajib Tahu! Kerap Jadi Gejala Anosmia, Pakai 5 Obat Alami Ini Untuk Atasi Sinusitis

Dokter mengungkap, orang yang mengalami kondisi kehilangan perasa, penciuman, dan gejala gastrointestinal seperti kram dan diare bisa saja hanya mengalami batuk ringan akibat Covid-19.

Pihak dokter di India mengatakan bahwa, kebanyakan pasien Covid-19 yang dirawat dalam kondisi sedang-parah terkadang membutuhkan perawatan ICU jarang sekali dari mereka yang mengalami gejala hilangnya indra perasa dan penciuman.

Dari penelitian yang dilakukan di atas artinya gejala anosmia bisa jadi pertanda seseorang hanya mengalami kondisi ringan akibat virus corona Covid-19.

Meskipun begitu, diharapkan masyarakat tetap menjaga kondisi tubuhnya dan tidak menyepelekan terhadap gejala Covid-19 yang dirasakan.

Baca Juga: Mitos VS Fakta Golongan Darah O Lebih Kebal Covid-19? Ahli Beri Penjelasan Mengejutkan Ini

***