GridFame.id - Virus Covid-19 memang masih menjadi momok yang mengerikan saat ini.
Salah satu gejala terpapar Covid-19 yakni batuk. Selain itu juga flu, demam dan hilangnya indra perasa serta penciuman.
Selain itu juga ada gejala yang timbul di kulit terkait virus Covid-19 varian terbaru.
Namun, siapa sangka batuk dengan ciri-ciri tertentu bisa jadi Anda terkena penyakit yang lebih mengerikan.
Dan sebaiknya tak menyepelekan hal tersebut jika terjadi di dalam tubuh anda.
Kira-kira penyakit apa dan bagaimana ciri-cirinya? Yuk simak.
Baca Juga: Jangan Coba-Coba! Stop Makan 3 Buah Ini saat Batuk, Akibatnya Ngeri Banget
Batuk yang bertahan selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan bisa menunjukkan sesuatu yang lebih serius. Terkadang, kondisi itu bisa terjadi karena kanker paru-paru.
Ciri batuk karena kanker paru-paru
Batuk biasanya tidak berarti kanker paru-paru hadir. Namun, melansir Medical News Today, batuk yang terjadi terus-menerus adalah gejala umum kanker paru-paru pada saat didiagnosis.
Siapa pun yang mengalami batuk dengan gejala berikut ini sebaiknya bisa segera menemui dokter:
- Lendir atau dahak berwarna darah atau menyerupai karat besi
- Sesak napas yang menetap
- Nyeri dada
- Infeksi seperti bronkitis atau pneumonia yang kambuh atau tidak kunjung sembuh Batuk yang terjadi dengan kanker paru-paru bisa kering atau basah.
Batuk tersebut juga bisa terjadi kapan saja dan dapat mengganggu tidur di malam hari.
Perlu diperhatikan, kebanyakan orang yang mengidap kanker paru-paru memiliki riwayat merokok.
Merokok juga dapat mengiritasi paru-paru dan menyebabkan batuk jangka pendek. Ini artinya, menghindari atau berhenti merokok dapat mengurangi risiko berbagai kondisi yang melibatkan batuk, termasuk kanker paru-paru.
Gejala kanker paru-paru lainnya
Batuk yang terus-menerus atau memburuk bukanlah satu-satunya gejala kanker paru-paru.
Gejala lain dari kanker paru-paru meliputi:
- Mengi dan kesulitan bernapas
- Suara serak
- Masalah menelan atau berbicara
- Kehilangan selera makan
- Penurunan berat badan yang tak bisa dijelaskan penyebabnya
- Rasa lelah berkepanjangan
- Bengkak di wajah atau leher
Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah kondisi serius lain yang sering menyerang orang yang merokok.
PPOK sendiri termasuk faktor risiko yang signifikan untuk bisa menyebabkan kanker paru-paru.
Kapan harus ke dokter ketika batuk?
Kebanyakan batuk akan mereda atau hilang dalam beberapa hari hingga beberapa minggu.
Namun, jika batuk berlangsung lama atau terjadi bersamaan dengan gejala lain, seperti batuk darah atau nyeri dada, penting bagi siapa saja untuk memeriksakan diri ke dokter.
Dokter dapat menentukan penyebab batuk dan memberikan pengobatan yang tepat, jika perlu. Perlu dipahami juga, bahwa tidak semua orang dengan kanker paru-paru akan mengalami batuk.
Tumor pancoast yang berkembang di bagian atas paru-paru (perifer) tidak menyebabkan batuk.
Faktor risiko kanker paru-paru
Faktor risiko adalah segala sesuatu yang meningkatkan kemungkinan seseorang terkena penyakit seperti kanker.
Kanker yang berbeda memiliki faktor risiko yang berbeda pula. Melansir American Cancer Society, berikut ini adalah beragam faktor risiko kanker paru-paru yang patut diwaspadai:
1. Merokok
Merokok sejauh ini merupakan faktor risiko utama kanker paru-paru. Sekitar 80 persen kematian akibat kanker paru-paru diperkirakan akibat merokok dan angka ini mungkin lebih tinggi untuk kanker paru-paru sel kecil (SCLC).
2. Menjadi perokok pasif
Jika Anda tidak merokok, menghirup asap rokok dari orang lain (menjadi rokok pasif) dapat meningkatkan risiko terkena kanker paru-paru.
Perokok pasif diperkirakan menyebabkan lebih dari 7.000 kematian akibat kanker paru-paru setiap tahun.
3. Paparan radon
Radon adalah gas radioaktif alami yang dihasilkan dari pemecahan uranium di tanah dan batuan.
Di luar ruangan, ada sangat sedikit radon sehingga kemungkinan besar tidak berbahaya. Tapi di dalam ruangan, radon bisa lebih terkonsentrasi.
Menghirupnya membuat paru-paru Anda terkena radiasi dalam jumlah kecil. Ini dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker paru-paru.
4. Paparan asbes
Orang yang bekerja dengan asbes, seperti di tambang, pabrik, pabrik tekstil, tempat isolasi dan galangan kapal beberapa kali lebih mungkin meninggal karena kanker paru-paru.
Orang yang terpapar asbes dalam jumlah besar juga memiliki risiko lebih besar terkena mesothelioma, sejenis kanker yang dimulai di pleura (lapisan yang mengelilingi paru-paru).
Baca Juga: Bukan Mitos! Pakai Ramuan Obat Alami dengan Rempah Ajaih Ini Dijamin Batuk Berdahak Sembuh Seketika
5. Paparan agen penyebab kanker lainnya di tempat kerja
Karsinogen lain (agen penyebab kanker) yang ditemukan di beberapa tempat kerja yang dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru meliputi:
- Bijih radioaktif seperti uranium
- Bahan kimia yang terhirup seperti arsenik, berilium, kadmium, silika, vinil klorida, senyawa nikel, senyawa kromium, produk batu bara, gas mustard, dan klorometil eter
- Knalpot diesel
6. Mengonsumsi suplemen makanan tertentu
Studi yang mengamati kemungkinan peran suplemen vitamin dalam mengurangi risiko kanker paru-paru menunjukkan hasil yang mengecewakan.
Faktanya, 2 penelitian besar menemukan bahwa perokok yang mengonsumsi suplemen beta karoten justru mengalami peningkatan risiko kanker paru-paru.
7. Terapi radiasi sebelumnya ke paru-paru
Orang yang pernah menjalani terapi radiasi pada dada untuk kanker lain berisiko lebih tinggi terkena kanker paru-paru, terutama jika mereka merokok.
Contohnya termasuk orang yang telah dirawat karena penyakit Hodgkin atau wanita yang terkena radiasi dada setelah mastektomi untuk kanker payudara.
8. Polusi udara
Di kota-kota, polusi udara, terutama di dekat jalan raya yang ramai dikunjungi orang tampaknya sedikit meningkatkan risiko kanker paru.
Tetapi, beberapa peneliti memperkirakan bahwa di seluruh dunia sekitar 5 persen dari semua kematian akibat kanker paru-paru mungkin disebabkan oleh polusi udara di luar ruangan.
9. Riwayat pribadi atau keluarga kanker paru-paru
Jika Anda pernah menderita kanker paru-paru, Anda memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker paru-paru lain.
Saudara laki-laki, saudara perempuan, dan anak-anak dari orang yang pernah menderita kanker paru-paru mungkin juga memiliki risiko kanker paru-paru yang sedikit lebih tinggi, terutama jika kerabatnya didiagnosis pada usia yang lebih muda.
Para peneliti telah menemukan bahwa genetika tampaknya berperan dalam beberapa keluarga dengan riwayat kanker paru-paru yang kuat.
Baca Juga: Ini Dia 7 Obat Batuk Berdahak Alami, Bisa Untuk Orang Dewasa dan AnakArtikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Ciri Batuk yang Mengarah pada Gejala Kanker Paru-paru"