Find Us On Social Media :

Jadi Makanan Favorit Banyak Orang, Jengkol dan Petai Ternyata Bisa jadi Racun Jika Dikonsumsi dengan Cara Ini, Berikut Penjelasan Ahli

Jengkol dan petai

Namun, kandungan racun jengkol dan petai tidak semata-mata membuat orang yang mengonsumsinya keracunan. 

"Yang namanya makanan itu pasti ada yang baiknya dan ada yang jeleknya, ada manfaat dan hal-hal tertentu yang bisa merugikan. Jadi, Adapun kasus-kasus orang merasakan sesuatu kesakitan setelah mengonsumsi ini, itu adalah karena kelebihan," jelas Sulaeman.

Sebagai contoh makanan "beracun" lain, Sulaeman menjelaskan tentang umbi gadung. 

Umbi gadung merupakan makanan dengan kandungan racun yang cukup tinggi sehingga dibutuhkan pengolahan yang tepat.  

Sementara jengkol dan petai merupakan makanan yang memang aman dikonsumsi dengan berbagai olahan selama jumlahnya tidak terlalu berlebihan.  

"Misalnya pada jengkol, memang ada zat-zat yang namanya antinutrien, ada zat-zat yang memang toksikan alami dan bersifat racun ketika dia dimakan melebihi batas aman," ujar Sulaeman.

Meski disebut ada batasan konsumsi jengkol dan petai, Sulaeman menuturkan bahwa belum ada jumlah batasan konsumsi jengkol dan petai yang pasti.  

"Toksivitas juga ada penelitiannya tetapi berapa jumlahnya itu belum ada batasan karena ada keragaman kan," tuturnya.  

Keragaman yang dimaksud adalah keragaman kandungan racun atau zat antigizi dalam jengkol dan petai serta keragaman kondisi manusia.  

"Karena itu juga tergantung dengan kombinasi makannya dengan apa karena ketika makan dengan apa, ada interaksi juga antara komponen yang ada pada jengkol dan petai dengan komponen lain," tutup Sulaeman.

Baca Juga: Tolong Jangan Coba-coba! Faktanya Telur Rebus Bisa Berubah Jadi Racun Jika Dikonsumsi Oleh Orang dengan Kondisi Ini, Hati-Hati!

Artikel ini telah tayang di Gridhealth.ID dengan judul Dikenal Kaya Antioksidan Jengkol dan Petai Ternyata Mengandung Racun, Ini Kata Ahli Gizi