Find Us On Social Media :

Bikin Hati Teriris! Bukan Cuma Dijemput Pakai Pikap, Atlet Peraih Emas di PON XX Papua 2021 Asal NTT Juga Tinggal di Gubuk Beratap Daun

Atlet Muaythai NTT, Susanti Ndaptaka dan pelatihnya, Angga Silitonga duduk di bak belakang pikap

GridFame.id - Sosok Susanti Ndapataka pekan ini menjadi perguncingan hangat netizen.

Atlet asal Nusa Tenggara Timur (NTT) ini berhasil meraih medali emas dalam cabang olahraga Muay Thai di ajang PON XX Papua 2021.

Alih-alih mendapat sambutan meriah seperti kebanyakan atlet, Susanti justru kembali ke kampung halaman seadanya.

Susanti Ndaptaka dan pelatih dijemput menggunakan mobil bak terbuka alias pick up dari Bandara El Tari Kupang, Rabu (6/10/2021).

Ternyata bukan hanya dijemput secara sederhana, kehidupan Susanti pun jauh dari kata mewah sampai bikin hati teriris.

Baca Juga: Wah Jawa Barat di Atas Angin Total Medali 191 Keping, DKI Salip Jawa Timur! Ini Klasemen Medali PON XX Papua 2021

Setelah foto dan video atlet muaythai PON XX Papua, Susanti Ndapataka, yang dijemput dengan mobil pikap viral di media sosial, peraih medali emas itu langsung menjadi perhatian masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT). Terungkap, kondisi rumah Susanti ternyata sangat sederhana. Rumah yang terletak di Desa Kuamasi, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, itu hanya beratap daun, berdinding pelepah pohon gewang, dan berlantai tanah. Tinggal dengan ayah dan 4 saudaranya Di rumah yang memiliki satu kamar tidur, satu ruang makan, dan kamar tamu itu, Susanti tinggal bersama ayah dan empat orang saudaranya.

Baca Juga: Viral Sampai Bikin Netizen Miris, Ternyata Ini Penyebab Atlet Peraih Medali Emas di PON XX Papua 2021 Asal NTT Dijemput Naik Pikap Susanti adalah anak bungsu. Ibunya sudah lama meninggal dunia. Ayah Susanti, Maskur Ndapataka, berprofesi sebagai penggembala ternak dan petani lahan kering.

Kondisi ekonomi yang pas-pasan membuat mereka kesulitan untuk membangun rumah yang layak huni. Latihan dengan alat seadanya Termasuk juga saat berlatih muaythai di rumahnya, Susanti hanya menggunakan alat seadanya.

Dia hanya mengandalkan sarung tinju bekas, sebuah samsak yang digantung di pohon dan ban bekas yang ditancapkan di pohon.

Namun, dengan kondisi yang serba terbatas itu, Susanti mampu berprestasi di sejumlah kejuaraan nasional, termasuk meraih emas di PON XX Papua. "Alat yang saya pakai ini juga seadanya. Satu sarung tinju bekas ini sebenarnya saya sudah mau buang, tapi pelatih saya bilang pakai saja," ujar Susanti kepada sejumlah wartawan di Kupang, Sabtu (9/10/2021). Motivasi keluarga dan teman Dia mengaku, dukungan dari orangtua dan kerabatnya, serta teman-teman, yang membuat dia termotivasi untuk terus giat berlatih. Tak hanya itu, niat yang besar dari hati Susanti muncul demi mengejar cita-cita menjadi atlet profesional. Susanti pun berterima kasih kepada sejumlah pihak yang telah peduli dan memberikan bantuan kepada dia dan keluarganya.

Baca Juga: Jadwal dan Nonton Streaming Semifinal Bulu Tangkis Beregu Putra PON XX Papua 2021: Jabar vs Jateng Bantuan dari sejumlah pihak terus mengalir untuk Susanti. Termasuk juga material bangunan, guna merenovasi rumah Susanti yang terletak di Desa Kuamasi, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang.

Sementara itu, Maskur Ndapataka mengaku bangga dengan prestasi yang ditorehkan anaknya tersebut. "Saya tak menyangka anak saya ini bisa meraih medali emas di PON. Tapi memang dia ini sejak masih sekolah sudah sering mengikuti beberapa latihan bela diri, sehingga dasarnya sudah ada," kata dia. Maskur berharap, anaknya bisa berprestasi lebih tinggi lagi, hingga tingkat dunia.

Menangi sejumlah kejuaraan Pelatih Susanti, Angga Silitonga, menyebutkan, Susanti sebelumnya telah meraih prestasi di sejumlah ajang muaythai tingkat nasional. Di antaranya, juara nasional di Bogor tahun 2017, juara nasional tarung bebas Indonesia 2018, sekaligus atlet terbaik putri. Kemudian, juara pra-PON di dua zona sekaligus yakni di zona Indonesia tengah dan timur, serta medali perak Kejurnas di Kendari 2021. "Aslinya pada perlombaan Kejurnas di Kendari itu dia dapat medali emas karena keputusan yang kontroversial, dan yang terakhir dia meraih medali emas di PON Papua," kata Angga.

Baca Juga: Wow Fantastis! Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Didapuk Sebagai Ikon, PON XX PAPUA 2021 Digelar Meriah Segini Besar Anggaran yang Digelontorkan Sri Mulyani Sengaja pilih naik pikap Sebelumnya diberitakan, sebuah video atlet peraih medali emas PON Papua asal Nusa Tenggara Timur (NTT) dijemput memakai mobil pikap saat pulang ke kampung halamannya viral di media sosial. Atlet muaythai peraih emas pertama untuk NTT itu diketahui bernama Susanti Ndapataka. Setibanya di Bandara El Tari Kupang, Susanti dan pelatihnya Angga Silitonga dijemput oleh sejumlah pengurus KONI NTT. Mereka sempat ditawari menumpang kendaraan yang telah disiapkan, tetapi Susanti dan pelatihnya lebih memilih menumpang mobil pikap.

 

Artikel Ini Telah Tayang Sebelumnya di Kompas.com dengan Judul "Hanya Beratap Daun, Ini Kondisi Rumah Peraih Medali Emas PON Papua Asal NTT yang Dijemput Pakai Pikap"