Find Us On Social Media :

Jangan Sampai Salah! Tidak Semua Harus Vaksin Booster, Hanya Orang-orang dengan Kondisi Ini yang Wajib Vaksin ke Tiga

vaksin booster

GridFame.id - Vaksin Bosster bakal diberikan untuk seluruh kalangan masyrakat.

Vaksin ini merupakan tahap yang ketiga setelah Sinovac dan Astrazeneca.

Namun, ternyata tidak semua orang wajib untuk mendapatkan vaksin ketiga ini.

Lantaran hanya orang-orang dengan kondisi tertentu saja yang harus mendapatkan vaksin Booster.

Kira-kira kondisi apa saja ya untuk vaksin Booster ini?

Berikut penjelasannya yang diambil langsung dari dari YouTube resmi WHO, Kamis (21/10/2021).

Baca Juga: Apakah Penderita Asam Lambung Aman Divaksin? Simak Penjelasan Ahli Berikut Ini

1. Tubuh tidak merespons

Jika tubuh tidak merespons dua suntikkan vaksin sebelumnya, mungkin bisa dikatakan bahwa orang ini memiliki gangguan kekebalan.Dengan kondisi demikian, seseorang bisa saja menerima dosis ketiga, karena dosis pertama dan kedua tidak bekerja pada tubuh seperti yang terjadi pada kebanyakan orang normal dan sehat.

2. Waktu kekebalan

Anda bisa mendapatkan vaksin booster ketika merasa bahwa sistem kekebalan tubuh mulai berkurang, turun, atau memburuk seiring berjalannya waktu.

Namun, kata Katherine O'Brien, sampai saat ini sulit ditemukan kasus yang menunjukkan gejala tersebut.

Faktanya, vaksin Covid-19 bertahan dengan sangat baik melindungi tubuh dari penyakit parah, kemungkinan harus rawat inap, hingga kematian.

“Jadi kami tidak melihat bukti kuat yang mengarah pada kebutuhan untuk memberikan dosis ketiga bagi orang yang telah divaksinasi,” ungkap Katherine.

Baca Juga: Salah Kaprah! Bukannya Cegah Efek Samping Vaksin Covid-19, Minum Pracetamol Sebelum Vaksin Timbulkan Dampak Negatif Sampai Picu Turunnya Imun, Begini Penjelasannya

3. Kinerja vaksin

Alasan lain pemberian booster adalah jika kinerja vaksin kurang atau tidak memadai terhadap beberapa varian yang muncul.

“Vaksin yang kami miliki saat ini sudah diamati secara hati-hati untuk melawan berbagai varian yang ada. Semuanya bertahan sangat baik terhadap spektrum penyakit yang parah. Secara umum, vaksin bekerja sangat baik,” tuturnya.

Katherine mengungkapkan, terdapat sedikit kasus yang menunjukkan orang-orang dengan kondisi immunocompromised atau gangguan sistem imun serius.

Kondisi ini menyebabkan tubuh mereka tidak bisa menerima dua suntikkan vaksin dengan baik.

“Tubuh mereka tidak cukup ketika harus menerima dua dosis vaksin saja. Selain pertimbangan memberikan booster, kami juga memiliki banyak pertimbangan lain,” ungkap dia.Kendati demikian, perlu ada studi lebih dalam mengenai seberapa penting dan signifikan vaksin booster dalam meningkatkan respons imun.

Baca Juga: Kabar Baik! Vaksin Booster di Indonesia Akan Disuntikkan Awal Tahun 2022, Ada Info Ini Untuk Masyarakat Umum

Sebab, menurut Katherine, keamanan dalam pemberian vaksin booster kepada masyarakat perlu dipastikan lebih lanjut.

“Pemberian dosis ketiga perlu dipantau untuk masalah keamanan. Kami ingin melihat database keamanan sebelum membuat rekomendasi semacam itu. Bukti ini sedang dibangun, tapi kami belum sampai di sana,” ujarnya.

Oleh karena itu, fokus utama saat ini adalah melindungi pasokan vaksin Covid-19 dan orang-orang yang belum divaksinasi.

Hal tersebut sangat penting untuk mengurangi penularan dan mencegah munculnya varian Covid-19 yang lebih ganas.

“Ini akan membantu kita melihat lebih banyak bukti apakah booster dibutuhkan atau tidak. Karena tidak ada yang benar-benar aman sampai semua orang punya kesempatan untuk vaksinasi dan dilindungi dari virus, sementara cakupan vaksin meningkat,” papar Katherine.

Sebagai informasi, pemberian vaksin booster di Indonesia hanya diperkenankan untuk tenaga kesehatan (nakes).

Baca Juga: Selama Ini Satu Indonesia Salah Kaprah! Habis Vaksin Covid-19 Dilarang Keras Olahraga, Begini Efek 'Ngeri' Pada Tubuh Kita

Namun, Kementerian Kesehatan (Kesehatan) tidak menutup kemungkinan jika booster akan diberikan kepada pihak selain nakes.

Juru Bicara Vaksinasi Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, skenario penambahan vaksin booster sudah disiapkan untuk tahun 2022.

“Namun untuk prioritasnya seperti apa, dari kami masih akan melihat perkembangan lebih lanjut,” tutur dia.

Sebelumnya, tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 terus meminta masyarakat agar selalu menerapkan protokol kesehatan (prokes) meski telah selesai divaksinasi.

Pasalnya, selain vaksin, disiplin penerapan prokes merupakan salah satu cara ampuh untuk mencegah risiko penularan Covid-19.

Adapun prokes yang harus dipatuhi sesuai dengan Surat Edaran (SE) Nomor 16 Tahun 2021 adalah 6M, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, serta menghindari makan bersama.

 

Baca Juga: Thailand Hingga China Stop Gunakan, Benarkah Sinovac Tak Lagi Manjur? Berikut Tanggapan Menkes

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Vaksin Booster, Apakah Penting untuk Tubuh? Ini Penjelasan Dokter WHO"