GridFame.id - Kabar duka datang dari dunia hiburan tanah air, pemain sinetron 'Suara Hati Istri' Hanna Kirana meninggal dunia.
Sebelum Hanna Kirana, salah satu pemain sinetron Suara Hati Istri juga telah tiada.
Hanna Kirana sendiri berperan sebagai Zahra, tokoh utama dalam sinteron tersebut.
Gadis 18 tahun ini meninggal diduga akibat gagal jantung.
Sementara pemain sinetron Suara Hati Istri yang meninggal sebelum Hanna yakni Alino Octavian.
Hanna Kirana Meninggal Dunia
Artis peran Hana Kirana meninggal dunia pada Selasa (2/11/2021) malam hari.
Kabar duka diungkap pelawak Mat Rozi lewat akun Instagram.
"Info dukacita, telah meninggal salah satu personel/pemain KAYLA, @hannakirana23," tulis Mat Rozi.
Kabar kepergian gadis kelahiran 1997 itu dibenarkan oleh Icha, seorang kerabat dekatnya.
"Iya, betul (Hanna meninggal dunia). ini info dari ayahnya langsung. Sekitar jam 21.00 WIB tadi," kata Icha saat dihubungi Kompas.com, Rabu (3/11/2021).
Icha menambahkan, menurut sang ayah, Hanna mengalami gagal jantung.
Hana Kirana meninggal di usia mudia yakni 18 tahun.
Sebagai informasi, Hanna Kirana adalah pemeran pengganti Lea Ciarachel sebagai Zahra dalam sinetron Suara Hati Istri.
Sebelumnya, peran Zahra diprotes oleh sejumlah artis dan masyarakat lantaran menggunakan pemain berusia 15 tahun untuk memerankan tokoh Zahra yang diceritakan adalah istri ketiga.
Alino Octavian Meninggal Dunia
pesinetron Alino Octavian, pemain sinetron 'Suara Hati Istri' dan 'Dunia Terbalik' itu meninggal dunia pada Rabu (21/7/2021) lalu.
Alino dinyatakan meninggal dunia usai terpapar Covid-19 dan radang paru-paru.
Sang istri, Elsya sempat mengatakan ada rasa optimis sembuh di hati dan pikiran namun ternyata takdir berkata lain.
Baca Juga: Selamat Jalan Untuk Selamanya, Parto Patrio Bawa Kabar Duka, Denny Cagur Belasungkawa: Orang Baik
Dikutip dari Tribunnews, Jumat (23/7/2021) pemain sinetron Alino Octavian sempat berharap sembuh setelah sakit dan dirawat di rumah sakit sejak 7 Juli 2021.
Namun kenyataannya, Alino Octavian justru meninggal dunia pukul 04.15 WIB.
"Dua minggu dirawat di rumah sakit, dia (Alino Octavian) ingin cepat sembuh," kata Elsya, istri almarhum Alino Octavian, ketika dihubungi wartawan, Rabu sore.
Selama dirawat, keinginan Alino Octavian untuk sembuh begitu besar karena selalu teringat pada anak-anaknya.
Elsya yang selalu menemani di rumah sakit itu tidak memiliki firasat Alino Octavian akan meninggal dunia.
"Saya optimis dia (Alino Octavian sembuh). Cuma Allah berkata lain," ujarnya.
Almarhum Alino Octavian meninggal dunia karena radang paru-paru.
"Pas dibawa ke rumah sakit baru ketahuan ada radang paru. Sebelumnya nggak ada sakit apa-apa. Cuma batuk sebelum dibawa ke rumah sakit," kata Elsya.
Selama dirawat di rumah sakit, Alino Octavian sempat terpapar Covid-19.
"Sebelum dibawa ke rumah sakit, dia (almarhum Alino Octavian) negatif pas tes swab. Beberapa hari di rumah sakit baru dinyatakan Covid-19," ucapnya.
Namun Elsya mencoba tetap tenang karena dokter menyebutkan Covid-19 yang bersarang di tubuh Alino Octavian sudah mati.
Ketika meninggal dunia, Alino Octavian sudah dinyatalan negatif Covid-19 dan dimakamkan TPU Dreded, Kota Bogor, tanpa protokol Covid-19.
Selama Alino Octavian dirawat dua pekan di rumah sakit, Elsya terus menemani suaminya itu.
"Padahal saya tidak pisah kamar. Tapi alhamdulillah saya negatif Covid-19," ujar Elsya.