Melansir dari Cosmopolitan, psikolog klinis dari Dubai, Mary John mengungkapkan kebiasaan yang buruk saat menyetir sebenarnya masuk dalam salah satu gangguan jiwa.
Menurutnya, sangat penting bagi pengendara untuk mengontrol emosi, berkonsentrasi tinggi, bahkan mengambil keputusan yang baik serta berpikir tanpa respons impulsif (secara insting).
John mengungkap pengemudi yang ceroboh dan sering melanggar batas maksimum kecepatan cinderung memiliki masalah Attention Deficit Disorder (ADD) atau Attention Deficit Hyperactive Disorder (ADHD).
Pengidap ADHP sering kali ditemui kepada orang yang sering menyetir kendaraan secara ugal-ugalan sehingga menyebabkan kecelakaan, bahkan kehilangan izin mengemudi.
Berikut ini beberapa kebiasaan menyetir yang menunjukkan gangguan psikologis pengendara diantaranya:
1. Sering melanggar hingga akumulasi denda mencapai ratusan juta
Sekali dua kali melanggar bisa dimaklumi. Tapi, jika itu dilakukan terus menerus sampai rugi ratusan juta, bisa jadi, pengemudi ini mengidap ADHD.
Pengemudi tak mampu menahan kebiasaan impulsif untuk menginjak pedal gas, mudah gusar, dan sulit menaati peraturan saat berkendara. Atau, bisa juga ia mengidap hipomania, yaitu kondisi suasana hati terlalu bergairah dan gembira sehingga aktivitas tubuh meningkat dan sulit dikendalikan.