GridFame.id- Banyak orang Indonesia yang beranggapan bahwa bintitan merupakan penyebab atau karma bagi seseorang yang sering mengintip.
Pembengkakan yang terjadi di area mata seringkali dikaitkan dengan mitos bahwa penderita sering mengintip orang yang sedang mandi.
Anggapan lain juga yang beredar terkait penyebab bintitan yakni penderita secara sengaja menyisakan makanan untuk orang lain.
Padahal faktanya hal ini adalah mitos yang sudah beredar lama di masyarakat terkait bintitan.
Bintitan dalam istilah medis akrab disebut dengan hoedeolum. Mengutip dari Mayo Clinic (9/11/2021) bintitan (hordeolum atau stye) merupakan kondisi dimana adanya bintit benjolan warna merah mirip jerawat atau bisul ditepi luar (bisa juga dalam) bagian kelopak mata.
Bintitan disebabkan infeksi bakteri pada kelenjar minyak atau folikel rambut di kelopak mata.
Kelenjar di bagian dalam atau luar kelopak mata ini bisa tersumbat oleh sel kulit mati sampai kotoran lainnya. Terkadang, bakteri juga terjebak dalam celah kelenjar dan menyebabkan infeksi.
Infeksi tersebut menyebabkan munculnya benjolan kecil yang bengkak, bernanah, meradang, dan terasa menyakitkan yang dikenal dengan bintitan.
Melansir dari Healthline, kebanyakan bintitan disebabkan infeksi bakteri Staphylococcus. Bakteri ini biasanya hidup di kulit dan tidak berbahaya.
Namun, ketika bakteri berpindah ke mata dan terjebak di kelenjar atau folikel rambut mata, kuman biang penyakit ini bisa memicu infeksi.
Terdapat beberapa penyakit maupun kebiasaan yang dapat meningkatkan risiko bakteri untuk pindah ke mata sehingga menyebabkan bintitan.
Baca Juga: Sekeluarga Harus Tahu! Obat Alami Paling Ampuh Sembuhkan Mata Bintitan Dalam Waktu Sekejap
Beberapa penyakit dan kebiasaan yang meningkatkan risiko bakteri berpindah ke mata bisa jadi penyebab bintitan, antara lain:
1. Mengucek mata gatal karena alergi atau flu dalam kondisi tangan kotor;
2. Memakai produk riasan mata seperti maskara dan eye liner yang terkontaminasi bakteri;
3. Tidur tanpa membersihkan wajah atau make-up;
4. Terang penyakit peradangan kelopak mata atau blepharitis;
5. Memiliki penyakit kulit rosacea dan dermatitis seboroik;
6. Punya riwayat penyakit diabetes dan;
7. Memakai lensa kontak yang tidak steril, tidak melepas lensa kontak saat tidur, atau menggunakan lensa kontak kedaluwarsa;
Obati Bintitan
Penderita bintitan tidak disarankan memencet atau mengutak-atik bintitan yang bengkak.
Alih-alih sembuh, hal itu justru memicu infeksi semakin parah dan menyebar ke seluruh kelopak mata. Berikut beberapa cara mengobati bintitan yang bisa dijajal di rumah:
1. Kompres bintitan dengan handuk kecil yang sudah direndam di air panas selama 10-15 menit sebanyak tiga kali sehari;
2. Oleskan salep atau obat bintitan yang dijual bebas, atau minta salep yang diresepkan oleh dokter;
3. Jika bintitan pecah atau berdarah, segera bersihkan dengan sampo atau sabun lembut;
Dengan menjajal beberapa cara mengobati bintitan di atas, masalah kesehatan ini umumnya bisa sembuh setelah satu minggu.
***