Namun, dalam masalah keamanannya adalah melamin dapat berpindah dari piring ke makanan dan menyebabkan konsumsi yang tidak disengaja.
Food and Drug Administration (FDA) telah melakukan pengujian keamanan pada produk melamin.
Contohnya termasuk mengukur jumlah melamin yang bocor ke dalam makanan saat melamin disimpan pada suhu tinggi terhadap makanan selama berjam-jam.
FDA memang menemukan bahwa makanan asam, seperti jus jeruk atau produk berbasis tomat, cenderung memiliki tingkat migrasi melamin yang lebih tinggi daripada yang tidak asam.
Lalu, perhatian utama mengenai melamin adalah bahwa seseorang mungkin mengalami keracunan melamin dari kebocoran ke dalam makanan.
Sebuah studi kecil tahun 2013 yang diterbitkan di JAMA Internal Medicine meminta 16 sukarelawan sehat untuk mengonsumsi sup mie panas yang disajikan dalam mangkuk melamin.
Para peneliti mengumpulkan sampel urin dari para peserta setiap 2 jam selama 12 jam setelah makan sup.
Para peneliti mendeteksi melamin dalam urin peserta, memuncak antara 4 dan 6 jam setelah mereka pertama kali makan sup.
Baca Juga: Tak Harus Keluar Keringat Lagi, Semudah Ini Cara Menghilangkan Bau Amis Pada Peralatan Memasak