Para ahli percaya bahwa apendisitis berkembang ketika bagian usus buntu terhalang atau tersumbat.
Ada banyak hal yang berpotensi menyumbat usus buntu, seperti penumpukan tinja yang mengeras, tumor, dan cedera traumatis.
Ketika usus buntu tersumbat, bakteri dapat berkembang biak di dalamnya.
Hal ini dapat menyebabkan terbentuknya nanah dan pembengkakan yang menimbulkan tekanan yang menyakitkan di perut.
Gejala apendisitis Dilansir dari WebMD, terdapat beberapa gejala apendisitis yang umum dialami oleh penderitanya, yakni:
- Nyeri di perut kanan bawah atau nyeri di dekat pusar yang bergerak ke bawah, ini biasanya adalah gejala awal.
- Kehilangan selera makan.
- Mual dan muntah.
- Perut bengkak.
- Demam tinggi.
- Sulit buang gas.
Sementara itu, terdapat beberapa gejala apendisitis lain yang kurang umum, ini termasuk:
- Nyeri di mana saja di perut bagian atas atau bawah, punggung, atau bagian belakang.
- Kencing yang terasa sakit.
- Muntah sebelum sakit perut.
- Kram perut yang parah.
- Sembelit atau diare.
Jika mengalami gejala-gejala tersebut, segera temui dokter untuk memastikan penyebabnya. Diagnosis dan pengobatan yang tepat sangat penting untuk apendisitis.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apendisitis: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegah"