GridFame.id- Erupsi Gunung Semeru yang terjadi kemarin (4/12/2021) berdampak pada sejumlah daerah di Kabupaten Malang.
Akibatnya beberapa daerah tersebut terdampak hujan abu vulkanik karena awan panas guguran Gunung Semeru.
Berdasar informasi dari laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, hujan abu terpantau di 6 kecamatan.
“Jadi wilayah Kabupaten Malang memang terlaporkan beberapa wilayah itu ada dampak hujan abu. Kebetulan tadi hujan deras dan material abunya ikut turun dengan hujan itu tadi,” ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan mengutip Kompas.
Selain mengguyur kawasan pemukiman, hujan abu terpantau juga mengenai kendaraan warga sekitar lokasi yang terdampak.
Bagi para pemilik kendaraan roda empat yang terkena imbas dari hujan abu vulkanik sebaiknya perlu memperhatikan hal berikut ini.
Ketika sedang terjadi hujan abu vulkanik, sebaiknya para pemilik mobil tidak langsung menyalakan wiper.
Ini dikarenakan penyeka kaca justru akan berdampak buruk pada kaca mobil. Kandungan yang ada pada debu vulkanik ini berbeda dengan debu sisa pembakaran kayu.
Di dalamnya terdapat material bahan yang bisa merusak bagian kaca. Seperti adanya serat kaca, pasir yang memiliki bentuk tajam.
Sehingga, jika pemilik mobil langsung menyalakan penyeka kaca saat terkena abu vulkanik justru bisa berbahaya.
CEO Makko Group (pemegang beberapa merek perawatan kendaraan), Christopher Sebastian mengatakan, menyalakan wiper bisa menyebabkan goresan halus.
Untuk pemilik kendaraan yang terkena hujan abu vulkanik, tidak disarankan langsung membersihkan dengan wiper. Sebab bisa menimbulkan goresan halus di kaca,” kata Christopher beberapa waktu lalu.
Sebagai penanganan pertama, Christopher menyarankan agar pemilik kendaraan membersihkan dahulu permukaan kaca dengan air. Hal ini untuk melunturkan abu yang menempel di permukaan kaca kendaraan.
Sebab permukaan kaca yang tergores dapat membuat pandangan berkurang. Hal ini tentunya berbahaya bila menghadapi perjalanan di tengah hujan atau malam hari.
Sebelum menyalakan wiper dipastikan kondisi wiper dan kaca sudah bersih dari debu vulkanik. Baik kaca bagian depan maupun belakang yang sudah ada fitur penyeka kacanya.
Material debu vulkanik berbeda dengan debu biasa. Ia punya bahan seperti serat kaca, serta pasir dengan bentuk yang tajam.
Perhatian tidak hanya pada kaca depan tapi juga belakang yang punya fitur wiper juga perlu dibersihkan terlebih dulu. Soalnya kadang terlupa,” ujarnya.
Bagi pemilik mobil yang sudah terlanjur menyalakan wiper saat kaca tertutup abu vulkanik bisa melakukan penggantian kaca atau sekadar melakukan perbaikan.
Jika kondisi goresan tidak terlalu tajam bisa dilakukan perbaikan dan tidak perlu melakukan penggantian kaca yang tentunya perlu biaya yang lebih besar.
“Tentu dengan kondisi goresan tidak terlalu dalam. Saat ini sudah ada teknologi dengan pemolesan khusus untuk menghilangkan goresan di kaca,” tutur Christopher.