GridFame.id - Trofi Piala Thomas kembali datang ke Tanah Air setelah 19 tahun lamanya.
Hal ini tentu saja membuat masyarakat Indonesia berbangga kepada atlet bulutangkis kita.
Putra-putra terbaik bangsa susah payah mengembalikan marwah ke Indonesia melewati tantangan dari berbagai negeri.
Jonatan Christie, menjadi sosok penentu trofi Piala Thomas kembali ke Indonesia.
Dia mengalahkan wakil China, Li Shi Feng. Sebelumnya, dua wakil Indonesia lainnya sudah mengemas kemenangan.
Mereka adalah Anthony Sinisuka Ginting dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Jojo, sapaan akrab Jonatan Christie, menjadi penentu kemenangan dengan membuat skor Indonesia menang telak 3-0 atas China di partai puncak.
Beberapa minggu setelah kemenangan tersebut, trofi Piala Thomas tiba di Tanah Air, Jumat (5/11/2021).
Sambutan hangat tentu turut mewarnai kedatangan jerih payah atlet Indonesia.
Presiden RI, Joko Widodo, belum sempat mengucapkan selamat kepada atlet secara langsung.
Sebagai gantinya, Jokowi hadir ke Bali menemui para atlet di Piala Thomas yang juga sedang berjuang dalam ajang BWF World Tour Finals, Kamis (2/12/2021).
Jokowi, sapaan akrab Joko Widodo, datang ke Bali saat itu dengan tujuan menyampaikan apresiasi kepada para atlet yang berjuang di Piala Thomas.
Selain itu, dia menyempatkan diri bermain bulu tangkis dengan Jonatan Christie, Hendra Setiawan, dan Ketua Umum PBSI, Agung Firman Sampurna.
"Saya ingin menyampaikan apresiasi, ingin menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para atlet bulu tangkis kita, juga kepada PBSI yang telah membawa Piala Thomas, setelah 19 tahun keluar dari Indonesia," kata Presiden Jokowi dalam rilis PBSI.
"Ini adalah sebuah prestasi yang telah ditunggu-tunggu lama oleh seluruh rakyat Indonesia dan saya sekali lagi ingin menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya untuk Piala Thomas, maupun untuk prestasi-prestasi yang lainnya," ujar Jokowi menambahkan.
Kendati Jokowi dan Jonatan Christie terlihat akrab saat ayun raket bersama, tetapi hal menarik diungkapkan Jojo melalui akun Instagram maupun Twitter pribadinya.
Jojo begitu vokal dengan pernyataan pemerintah yang tidak menyediakan bonus untuk juara Piala Thomas dengan alasan kejuaraan tersebut bukan multievent yang mendapat bonus apresiasi.
"Untuk single event itu tidak ada (bonus). Tetapi apabila ada single event yang dianggap penting, bergengsi dsb, itu saya akan minta arahan Bapak Presiden. Tapi untuk Piala Thomas dan Uber itu tidak ada yang menjanjikan," kata Menpora, Jumat (3/12/2021).
Sementara Jojo menyindir dengan mengungkapkan piala kosong.
"Terima kasih "Apresiasi"nya. Jadi inget dulu ada di salah satu scene film "King" perkataan tentang "Piala itu isinya kosong" dan ternyata sekarang pun dianggap seperti itu," tulis dia di Twitter.
Makna piala kosong tersebut sesuai dengan konteks ajang Piala Thomas yang tidak dianggap bergengsi.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Zainudin Amali, memberikan penjelasan terkait sindiran sekaligus bonus apresiasi.
Zainudin Amali menegaskan akan memberikan bonus apresiasi tetapi dia tidak ingin tergesa-gesa memberi keputusan, sebab penggunaan kas negara.
"Saya harus berhati-hati karena ini menyangkut keuangan negara," kata Zainudin Amali dikutip Antara News.
"Saya tidak mau salah ternyata dalam aturan kita tidak cukup jelas (kategori pemberian bonus). Namun kami konsultasi dengan Kemenkeu terkait pemberian bonus ini, akhirnya kami memutuskan tim Piala Thomas akan diberikan bonus."
Baca Juga: BLT Dana Desa Rp300 Ribu Tahap 3 Cair Desember 2021, Pantau Melalui Link Ini!
"Mohon juga kepada publik atas kehati-hatian ini seolah-olah kami tidak ada perhatian, tidak ada apresiasi. Mohon pengertiannya karena yang akan diperiksa (BPK) adalah kami di Kemenpora," ujar sang menteri.
Berdasarkan Peraturan Menteri Nomor 1684 tahun 2015 tentang Persyaratan Pemberian Penghargaan Olahraga kepada Olahragawan, Pembina Olahraga, Tenaga Keolahragaan, dan Organisasi Olahraga diatur bahwa pemerintah akan memberikan bonus berupa uang atau barang bagi atlet yang memenuhi persyaratan.
Persyaratan yang dimaksud adalah meraih medali pada ajang multievent seperti SEA Games, ASEAN Para Games, Asian Games, Asian Para Games, dan Olimpiade serta Paralimpiade.
Melansir Antara News, ada juga kategori untuk juara kejuaraan dunia maupun kejuaraan asia resmi single event untuk cabang olahraga Olimpiade, serta menjadi juara pada ajang Islamic Solidarity Games atau Asian Beach Games.
Namun aturan tersebut memang belum mengatur secara spesifik kejuaraan single event apa saja yang masuk dalam kategori pemberian bonus pemerintah.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Sindiran Piala Kosong dan Bonus dari Kas Negara