Find Us On Social Media :

Sering Salah Arti, Ternyata Meletus dan Erupsi Memiliki Perbedaan! Simak Penjelasan Jenis Erupsi Berikut

GridFame.id- Sering salah diartikan, ternyata ini letak perbedaan antara meletus dan erupsi.

Seperti diketahui Indonesia kembali dilanda musibah pada awal Desember 2021. Kali ini terjadi di Gunung tertinggi pulau Jawa yakni Gunung Semeru yang mengalami erupsi pada Sabtu (4/12/2021) sore.

Akibat kejadian tersebut, beberapa kawasan lereng gunung seperti di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro terdampak hujan abu.

Mungkin sebagian dari kita sering menjumpai informasi terkini mengenai Semeru dengan Headline ‘Gunung Semeru meletus’ ataupun ‘Gunung Semeru erupsi

Namun tahukah Anda, ternyata arti meletus dan erupsi ini memiliki perbedaan yang jarang orang ketahui.

Lantas apa perbedaan antara keduanya? Simak penjelasan di bawah ini.

Baca Juga: Meletusnya Gunung Semeru Dikaitkan dengan Ramalan Jayabaya Soal Pulau Jawa yang Akan Terbelah Dua, Begini Faktanya

Melansir dari laman BPBD erupsi adalah aktivitas vulkanik  atau pelepasan material dari gunung berapi. Pelepasan material ini bisa dalam bentuk laba, gas, abu, dsb.

Material ini nantinya akan dilepaskan ke permukaan bumi dalam jumlah yang tidak menentu. Erupsi sendiri bisa terjadi karena adanya pergerakan magma dari dalam perut bumi.

Pergerakan magma disebabkan oleh kuatnya tekanan gas dari dalam perut bumi yang secara terus menerus hingga mendorong magma untuk keluar.

Seperti kita tahu, sebenarnya pengertian erupsi dan meletus ini memiliki arti yang sama. Tetapi terkadang, istilah gunung meletus ini lebih sering dikaitkan dengan erupsi eksplosif.

Apa itu erupsi eksplosif yang sering dikaitkan dengan gunung meletus tersebut?

Seperti diketahui erupsi terbagi menjadi dua macam yakni erupsi eksplosif, maupun erupsi efusif.

Baca Juga: Erupsi Gunung Semeru Tak Menghalangi Penerbangan Pesawat di Bandara Juanda, Ini Antisipasi yang Akan Dijalankan!

1. Erupsi secara eksplosif

Jenis erupsi ini ditandai dengan suara dentuman yang keras. Magma dan material lain keluar dari perut bumi disertai dengan dentuman yang kuat sehingga suaranya juga begitu nyaring.

Erupsi jenis ini pernah terjadi pada Gunung Krakatau hingga menimbulkan banyak sekali korban jiwa.

2. Erupsi secara efusif

Jenis erupsi ini ditandai dengan keluarnya magma dalam bentuk lelehan lava.

Perbedaan dengan erupsi eksplosif adalah tekanan gas tidak begitu kuat, sehingga magma keluar dalam bentuk aliran lava hingga ke lereng gunung. Suara yang ditimbulkanpun tidak terlalu nyaring

Baca Juga: Masyarakat Perlu Waspada! Gunung Semeru Meletus Hari Ini, Berikut 3 Penyakit yang Bisa Terjadi Akibat Paparan Abu Vulkanik

Sedangkan melansir dari BPBD, gunung meletus merupakan peristiwa yang terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi.

Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 °C.

Cairan magma yang keluar dari dalam bumi disebut lava. Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai 700-1.200 °C.

Letusan gunung berapi yang membawa batu dan abu dapat menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa membanjiri sampai sejauh radius 90 km. Tidak semua gunung berapi sering meletus.

Baca Juga: Gunung Semeru Meletus! Warga dan Wisatawan Dilarang Dekat Kawasan Ini, Deretan Gunung Api yang Berstatus Waspada dan Siaga dari Bromo Hingga Merapi