GridFame.id - Apakah Anda pernah mengalami mimisan?
Lebih dari setengah orang dewasa bakal mengalami setidaknya satu kali mimisan sepanjang hidupnya.
Perlu diketahui, mimisan adalah pendarahan pada jaringan pelapis hidung bagian dalam.
Masalah kesehatan yang dalam dunia medis dikenal dengan epistaksis ini rentan terjadi karena posisi hidung yang berada persis di bagian tengah wajah, sehingga mudah cedera.
Lalu bagaimana jika mimisan kerap terjadi tanpa ada penyebab yang jelas?
Hati-hati, hal itu bisa jadi pertanda penyakit serius bersarang di dalam tubuh.
Mimisan atau dalam bahasa medis disebut 'epistaksis' disebabkan pecahnya pembuluh darah yang ada di pangkal hidung.
Kondisi ini juga kerap disebut sebagai pendarahan hidung dan umum terjadi karena hidung memang memiliki banyak pembuluh darah.
Banyak hal yang bisa menyebabkan seseorang menjadi mimisan, tapi sebagian besar mimisan dapat berhenti sendiri tanpa perawatan medis yang serius. Namun demikian, jika frekuensi mimisan terlalu sering, bisa jadi itu merupakan pertanda adanya penyakit serius.
Berikut beberapa penyakit yang menyebabkan terjadinya mimisan seperti ditulis oleh Halo Doc:
1. Karsinoma Nasofaring Mimisan berulang adalah gejala umum dari karsinoma nasofaring.
Kanker ini tak hanya menyebabkan mimisan, tapi juga menyebabkan ingus yang keluar selalu mengandung bercak darah. Mimisan karena karsinoma nasofaring terjadi pada salah satu sisi hidung dan biasanya tidak menyebabkan perdarahan berat.
Karsinoma nasofaring adalah kanker yang terjadi pada nasofaring, yang terletak di bagian atas faring (tenggorokan), tepatnya di belakang hidung. Karsinoma sel skuamosa atau squamous cell carcinoma (SCC) adalah jenis kanker yang paling umum di daerah ini, yang timbul dari jaringan lapisan hidung. Sulit untuk mendeteksi karsinoma nasofaring pada tahap awal.
Hal ini dikarenakan nasofaring tidak mudah dikenali dan gejalanya mirip dengan kondisi lain yang umum terjadi. Kanker ini bisa menyebar ke bagian lain melalui jaringan, sistem limfa, dan aliran darah dan ke bagian tulang, paru-paru, dan hati.
2. Hemofilia protein sangat dibutuhkan dalam proses pembekuan darah apabila terjadi pendarahan, sehingga sering disebut juga sebagai faktor pembekuan atau koagulasi. Dalam keadaan normal, protein yang menjadi faktor pembeku darah ini akan membentuk jaring penahan di sekitar sel darah, sehingga ketika mimisan terjadi, darah akan dapat membeku dengan cepat dan pendarahan pun berhenti. Namun, pada pengidap hemofilia, tubuh kekurangan protein sehingga mengakibatkan pendarahan berkepanjangan. Pengidap hemofilia yang sedikit kekurangan protein pembeku darah, biasanya mengalami perdarahan karena terbentur atau iritasi. Sementara itu, pengidap yang banyak kekurangan protein pembeku darah, biasanya mengalami perdarahan spontan tanpa penyebab.
3. Leukemia Leukemia merupakan kanker sel darah putih, yang menghambat darah putih dalam melawan infeksi.
Ketika seseorang memiliki leukemia, sumsum tulangnya tidak mampu memproduksi sel-sel darah merah yang cukup dan trombosit untuk memasok kebutuhan tubuh. Leukemia dapat berujung menjadi kondisi akut atau juga disebut dengan acute myeloid leukemia (AML) dan kronis atau chronic lymphocytic leukemia (CLL). Leukemia kronis jauh lebih berbahaya dan sulit untuk diobati. Ini adalah jenis yang paling umum dari kanker darah. Mimisan karena leukemia mungkin sulit dihentikan, meski perdarahan yang terjadi biasanya tidak begitu berat. Selain mimisan dan mudah memar atau berdarah, kemungkinan gejala leukemia lainnya meliputi demam, berkeringat di malam hari, nyeri tulang, pembengkakan kelenjar getah bening, merasa lemas, serta berat badan menurun tanpa penyebab yang jelas.
Baca Juga: Mohon Ibu-ibu Dicatat Sebelum Menyesal Seumur Hidup! Biasa Dijadikan Lalapan Pecel Lele, Nyatanya Sayur Ini Bahaya Dapat Memicu Penyakit Kronis 4. Limfoma Limfoma berkembang pada limfosit (tipe sel darah putih) yang melawan infeksi. Oleh karena itu, limfosit yang abnormal dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh. Hal ini akan mengurangi ketahanan terhadap faktor berbahaya dari luar.
Penyakit hodgkin limfoma dan non-hodgkin limfoma (NHL) adalah dua jenis utama limfoma. Karena kelenjar getah bening dan jaringan limfatik lainnya terjadi di seluruh tubuh, limfoma dapat muncul di hampir semua bagian tubuh, termasuk hidung atau sinus (bagian rongga hidung yang berisi udara di belakang tulang wajah). Pertumbuhan jaringan limfoid di hidung atau sinus dapat mengikis bagian dalam pembuluh darah dan menyebabkan mimisan.
Artikel Ini Telah Tayang Sebelumnya di GridHealth.id dengan Judul "Mimisan Terlalu Sering, Bisa Merupakan Pertanda Adanya Penyakit serius"