GridFame.id- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) akhirnya menjelaskan informasi terbaru mengenai aplikasi nirsentuh.
Aplikasi transaktol tol nirsentuh aau Multi Lane Free Flow (MLFF) dikabarkan siap diluncurkan pada Juli 2022.
Informasi ini disampaikan langsung oleh Kepala Subbidang Operasi dan Pemeliharaan I BPJT Galuh Permana Waluyo dalam seminar daring di Jakarta.
“Saat ini kita masih berproses, kami targetkan nanti aplikasi (MLFF) itu siap diluncurkan pada masyarakat Juli 222. Tentunya hal ini membutuhkan sosialisasi yang cukup masif,” ujarnya.
Nantinya mengenai implementasi secara keseluruhan sistem tol nirsentuh akan ditargetkan paling lambat pada September 2023.
Ia mengungkapkan proses implementasi akan dilakukan secara bertahap dengan menggunakan gerbang tol yang sudah ada.
“Tahapan menuju penerapan MLFF ini dilakukan beberapa tahap kita tidak akan langsung membuka seluruh gerbang tol, namun kit amencoba untuk tetap menggunakan gerbang-gerbang tol yang eksisting untuk digunakan sebagai transaksi free flow atau kita sebut Single Lane Free Flow (SLFF) untuk tahapan pilotingnya nanti,” sambungnya.
Baca Juga: Indonesia Akan Segera Terapkan Sistem Pembayaran Tol Tanpa Berhenti ‘MLFF’, Begini Caranya !
Sistem transaksi aplikasi nisentuh tol
Rencananya BPJT akan mengimplementasikan MLFF secara bertahap yang dimulai di ruas-ruas tol sekitar kawasan Jabodetabek.
Penerapan aplikasi transasi nirsentuh dikabarkan akan menggunakan teknologi Global Navigation Satelite System (GNSS) untuk mengenali dan menentukan posisi kendaraan yang masuk ke jalan tol.
“Terkait beberapa ruas tol yang akan diimplementasikan mungkin sampai saat ini kami masih melakukan exercise cuma memang terdapat beberapa kriteria nanti yang akan kami terapkan,” jelas Galuh.
Adapun pengguna tol nantinya dapat melakukan transaksi tol nirsentuh melalui tiga cara, antara lain melalui electronic on-board unit di mana pengguna tidak perlu menggunakan perangkat yang harus dibeli, namun cukup menggunakan smartphone dengan mengunduh suatu aplikasi.
"Di aplikasi itu nanti akan terintegrasi dengan sistem atau metode pembayaran serta data kendaraan semua akan dimasukkan ke dalam aplikasi tersebut," kata Galuh.
Baca Juga: PPKM Level 3 Dibatalkan, Penerapan Ganjil Genap di Jalan Tol Tetap Dilaksanakan ?
Selanjutnya ada alternatif yakni perangkat On-Board Unit (OBU) khusus, namun demikian BPJT tidak akan merekomendasikan karena harganya yang cukup mahal. Cuma nanti, katanya, ada beberapa skema yang nanti dapat digunakan untuk bisnis-bisnis tertentu.
"Kita tetap merekomendasikan penggunaan OBU elektronik yakni smartphone," ujarnya.
Kemudian MLFF juga bisa menggunakan electronic route ticket atau tiket sekali jalan yang dapat dijadikan sebuah alternatif, karena banyaknya perbedaan karakteristik masyarakat Indonesia.
"Mungkin salah satu contohnya ketika seseorang tidak sering menggunakan jalan tol, mereka tidak perlu membeli perangkat OBU atau mengunduh aplikasi di smartphone sehingga mereka bisa melakukan pembelian tiket secara langsung," ujar Galuh.
Galuh memaparkan adanya penerapan MLFF ini,lanjutnya dapat mengurangi polusi dan emisi karbon serta mendukung adanya digitalisasi pembayaran dengan membuka opsi seluruh instrument pembayaran.
Selain itu harapannya sistem tol nirsentuh dapat menghilangan kemacetan di gerbang tol sehingga tidak terjadi antrean kendaraan yang memanjang.
Baca Juga: Indonesia Akan Segera Terapkan Sistem Pembayaran Tol Tanpa Berhenti ‘MLFF’, Begini Caranya !