Find Us On Social Media :

Bikin Bulu Kuduk Merinding Ngeri, Gejalanya Batuk Pilek! Varian Omicron Semakin Menggila, Akankah Situasi Mengerikan Lonjakan Covid-19 Tahun Lalu Terulang Lagi?

varian Omicron masuk Indonesia, lakukan saran WHO untuk mencegah penyebaran

GridFame.id - Varian Omicron semakin menggila, situasi Covid-19 di Jakarta kembali mengkhawatirkan.

Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) di rumah sakit Covid-19 di Jakarta mulai meningkat seiring merebaknya varian omicron.

"Perlu kami sampaikan bahwa BOR sekarang meningkat menjadi 7 persen dan ICU menjadi 5 persen," kata Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (5/1/2022).

Varian omicron di Jakarta hingga 4 Januari 2022 sudah mencapai 252 kasus yang terdeteksi.

Jumlah ini mengalami kenaikan sebanyak 90 kasus dari sebelumnya, yakni 162 kasus.

Padahal dua hari sebelumnya, Riza sempat mengklaim BOR sempat ada di angka empat persen.

BOR di ICU juga turun di 5-6 persen.

Potensi merebaknya varian omicron semakin besar dengan berlangsungnya program sekolah tatap muka 100 persen di Jakarta yang dimulai 3 Januari 2022.

Peningkatkan kasus Covid-19 kali ini mengingatkan pada lonjakan kasus di tahun lalu, akankah situasi mengerikan itu akan terulang?

Baca Juga: WASPADA Kasus Covid-19 Bertambah Jadi 68 Kebanyakan Pulang dari Negara Ini dan Bawa Oleh-oleh Omicron

Situasi Mencekam Covid-19 Tahun Lalu

Tahun lalu situasi mencekam begitu terasa lantaran kasus Covid-19 terus bertambah.

Saat itu hampir semua rumah sakit di Jakarta penuh.

Akibatnya, banyak nyawa pasien Covid-19 dengan gejala berat tak tertolong karena terpaksa menjalani isolasi di rumah.

Pada 27 Juni 2021, BOR tempat tidur isolasi di Jakarta mencapai 93 persen.

Sementara itu, BOR tempat tidur intensive care unit (ICU) cenderung stabil di angka 87 persen.

Dari 1.260 tempat tidur ICU yang disediakan, terisi oleh 1.096 pasien Covid-19.

Jakarta pada 12 Juli 2021 mencatatkan rekor penambahan kasus Covid-19 dalam sehari yakni sebanyak 14.619 kasus.

Ini merupakan rekor tertinggi yang dicatat Ibu Kota. Saat itu, angka kematian akibat Covid-19 di Jakarta pun menyentuh agka 200 per hari, dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Dosis Keempat Diklaim Dapat Ampuh Lawan Varian Omicron, Benarkah? Ini Tanggapan Ahli

Antrean mobil jenazah di tempat pemakaman umum (TPU) Rorotan, Jakarta Utara, untuk pasien Covid-19 pun mengular.

Sebanyak 200 jenazah dimakamkan di TPU Rorotan pada 7 Juli 2021.

Itu merupakan jumlah jenazah terbanyak yang dimakamkan di fasilitas tersebut sejak dibuka pada Maret 2021.

Kala itu, pengusaha peti mati pun sampai kesulitan memperoleh bahan baku.

Belum lagi, permintaan yang tinggi dan ketersediaan yang terbatas membuat harga bahan baku meningkat tajam.

Antisipasi lonjakan kasus

Dengan temuan ratusan kasus Omicron, Anggota DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak pun meminta agar Pemprov DKI Jakarta waspada agar lonjakan kasus Covid-19 tahun lalu tak berulang.

Karena temuan kasus Omicron saat ini berbanding lurus dengan angka kasus aktif Covid-19 yang semakin meningkat di Ibukota.

"Angka kasus dengan tren ke atas sebaiknya diwaspadai akan kemungkinan menyebar dengan cepat karena masyarakat yang sudah tervaksinasi juga dapat diinfeksi," ucap Gilbert.

Baca Juga: Studi Ungkap Masa Inkubasi Varian Omicron Covid-19 Tiga Hari Ini Gejala yang Harus Diwaspadai

Kasus aktif Covid-19 di Jakarta per 4 Januari 2022 sudah mencapai 768 orang.

Peningkatan tersebut dua kali lipat dibandingkan libur perayaan Natal 25 Desember 2022 yang tercatat sebanyak 377 kasus aktif.

Peningkatan kasus aktif, kata Gilbert, akan berdampak pada pelayanan kesehatan secara umum.

Tidak menutup kemungkinan, rumah sakit kembali penuh seperti saat pandemi Covid-19 pertengahan Juli 2021.

Dia pun meminta para eksekutif bisa kembali menggalakan protokol kesehatan, sebelum terlambat. Agar gelombang ketiga Covid-19 di awal tahun tidak terjadi di Jakarta

"Kasus Omicron juga bisa membuat Rumah Sakit jadi penuh dan bikin kesulitan di masyarakat. Terbukti hanya dengan satu petugas (kebersihan) terinfeksi (Omicron) di Wisma Atlet, lalu seluruh gudang ditutup," tutur dia.

Baca Juga: Varian Omicron Covid-19 di Indonesia Semakin Menggila Ini Gejala yang Paling Banyak Dirasakan

Gejala Omicron

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatatkan, ada 254 kasus Covid-19 akibat penularan virus Corona varian Omicron di Indonesia hingga Selasa (4/1/2022).

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, mayoritas pasien Covid-19 yang terpapar varian Omicron mengalami gejala ringan dan tanpa gejala.

"Dari hasil pemantauan, sebagian besar kondisinya ringan dan tanpa gejala. Gejala paling banyak adalah batuk (49 persen) dan pilek (27 persen),” kata Nadia dalam keterangan tertulis melalui laman resmi Kemenkes RI, Selasa.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, dari 152 kasus Omicron, setengah dari pasien yang terpapar varian Omicron tidak memiliki gejala dan sisanya mengeluhkan gejala ringan.

"Mereka tidak butuh oksigen dan saturasinya masih diatas 95 persen. Sekitar 23 persen atau 34 orang sudah kembali ke rumah. Sampai sekarang tidak ada yang menbutuhkan perawatan serius di RS, cukup diberi obat dan vitamin," kata Budi dalam konferensi pers secara virtual melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin, dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Epidemiolog Bantah Istilah Demicron Gabungan Delta dan Omicron yang Sempat Buat Geger Ini Fakta Terbarunya!