GridFame.id- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kembali memberikan peringatan kepada daerah-daerah berikut terhadap rawannya bencana di bulan Januari-Maret 2022.
Beberapa diantaranya 6 wilayah yang diprediksi akan terdampak bencana hidrometeorologi yang akan terjadi pada bulan-bulan tersebut.
Maka bagi masyarakat daerah sekitar harap waspada dan pantaiu informasi maupun peringatan dini yang dirilis BMKG untuk berhati-hati.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati kembali meminta kepada wilayah-wilayah ini terkait adanya bencana hidrometeorologi pada Januari-Maret 2022.
Meskipun dari pantauan hujan tahun 2022 sudah diperkiraan sedikit lebih rendah dibandingkan tahun lalu, namun pemda dan masyarakat harus tetap mewaspadai adanya bencana hidrometeorologi.
Wilayah-wilayah yang diprediksi oleh BMKG ini utamanya akan memperoleh curah hujan bulanan di atas normal pada Januari .
Baca Juga: Prakiraan Cuaca DKI Jakarta 9 Januari 2022 Pagi Berawan Siang Hari Sebagian Wilayah Hujan Angin
Adapun daerah-daerah yang dimaksud BMKG tersebut adalah sbb:
Januari 2022
Sumatera bagian tengah hingga utara;
Kalimantan bagian timur dan utara;
Jawa bagian barat;
Sebagian Sulawesi;
Nusa Tenggara bagian timu;
Maluku; dan
Papua;
Tidak hanya wilayah-wilayah tersebut, di Februari 2022 BMKG juga memberi himbauan wasada terhadapa bencana hidrometeorologi di wilayah-wilayah berikut:
Februari 2022
Sebagian Sumatera;
Sebagian Jawa;
Kalimantan bagian timur;
Sulawesi;
Maluku bagian utara; dan
Papua;
Akibat dari adanya cuaca ektrem di Maret 2022 juga akan berdampak di wilayah berikut:
Maret 2022
Sumatera bagian utara;
Jawa;
Kalimantan bagian utara;
Sulawesi;
Maluku;
Maluku Utara
Dampak negatif dan positif yang disebabkan oleh iklim harus tetap dipetakan. Kondisi curah hujan di atas normal dapat dimanfaatkan untuk kecukupan kebutuhan sumber daya air, sektor pertanian, dan sektor kehutanan,” ujar Dwikorita dalam keterangan tertulisnya.
Terkait dampak negatif, tambah Dwikorita, Pemerintah Daerah (Pemda) dan masyarakat harus mewaspadai, mengantisipasi dan melakukan aksi mitigasi guna menghindari dan mengurangi risiko bencana hidrometeorologi.
Terkait penanggulangan jangka panjangnya pemerintah perlu melakukan evaluasi dan penyempurnaan tata ruang dan tata kelola air dengan mempertimbangkan pengaruh dan dampak perubahan iklim baik pada tingkat global, regional dan lokal, sebagai langkah antisipasi terhadap semakin meningkatnya frekuensi dan intensitas multibencana hidrometeorologi.
Terkait tren suhu , ia mengungkapkan bahwa suhu tahun 2022 akan jauh lebih tinggi dibanding rata-rata normalnya (sebesar 26,6 °C). Tren kenaikan suhu juga terjadi secara terus-menerus di Indonesia.
Namun begitu, rekor tahun terpanas masih diduduki tahun 2016 dengan nilai anomali sebesar 0,8°C sepanjang periode pengamatan 1981 hingga 2020.