Israel menjadi negara pertama yang meluncurkan kampanye booster kedua atau dosis keempat.
Kantor Bennett mengatakan lebih dari 100.000 warga Israel telah terdaftar atau telah divaksinasi untuk suntikan keempat hanya dalam dua hari setelah dimulainya kampanye.
Kritikus mengatakan langkah Israel itu terlalu dini karena tidak adanya data tentang keamanan dan efektivitas booster kedua.
Beberapa peneliti tidak mengesampingkan bahwa dosis berulang dari vaksin yang sama dapat meredam respons imun tubuh.
Namun penelitian yang dilakukan oleh Pusat Medis Sheba Israel, dapat menjadi "pedoman" para pembuat kebijakan di berbagai negara.
Penelitian sebelumnya dari Afrika Selatan dan Inggris menunjukkan bahwa omicron, meskipun lebih menular daripada varian virus corona lainnya, cenderung tidak menyebabkan penyakit serius pada individu yang divaksinasi lengkap.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bos Pfizer Umumkan Vaksin untuk Varian Omicron akan Siap Maret 2022