Find Us On Social Media :

Penelitian Sebut 3 Jenis Vaksin Ini Beri Kekebalan Tinggi Sebagai Booster Sinovac, Apa Saja?

3 jenis vaksin booster yang dianggap dapat berikan antibodi tinggi pada penerima dua dosis Sinovac

GridFame.id- Sebuah penelitian di Brazil menemukan sejumlah vaksin Covid-19 yang cocok sebagai booster Sinovac.

Dalam temuan penelitian tesebut menyebutkan ada 3 jenis vaksin yang bisa digunakan sebagai booster Sinovac.

Di mana ketiga jenis vaksin ini diklaim dapat meningkatkan kadar antibodi secara signifikan pada penerimanya.

Seperti diketahui vaksin booster  adalah vaksinasi Covid-19 setelah seseorang mendapat vaksin primer dosis lengkap yang ditujukan untuk mempertahankan tingkat kekebalan serta memperpanjang masa perlindungan.

Di Indonesia sendiri vaksin booster diselenggarakan oleh pemerintah dengan sasaran masyarakat usia 18 tahun ke atas dengan prioritas kelompok lansia dan penderita imunikompromais

Sebenarnya setiap vaksin booster yang diberikan akan membantu dalam peningkatan reaksi antibodi setiap penerimanya.

Namun pada sejumlah penelitian, termasuk penelitian di Brazil menyebut ada 3 vaksin jenis tertentu yang dapat memberikan peningkatan antibodi secara signifikan pada penerima vaksin dosis lengkap Sinovac

 Baca Juga: Tolong Cermati Penerima Vaksin Sinovac Bisa Gunakan Booster Vaksin Ini Mulai 12 Januari 2022

Adapun ketiga vaksin booster yang dimaksud adalah vaksin AstraZeneca- Oxford, Pfizer-BioNTech atay Johnson & Johnson.

Ketiga jenis vaksin ini dapat diberikan kepada seseorang yang telah dua dosis vaksin menggunakan Sinovac.

Diyakini, pada peneliutian, pemberian jenis vaksin ini  akan memicu antibodi yang lebih tinggi pada penerimanya.

“Respons antibodi terbaik terlihat ketika vaksin berbasis RNA diberikan sebagai booster setelah vaksinasi lengkap dengan dua dosis CoronaVac buatan Sinovac,” kata para peneliti dari Universitas Oxford. Mereka menambahkan respons antibodi terhadap varian Delta dan Omicron juga terlihat.

Berdasarkan informasi dari pembuatnya, CoronaVac 51 persen efektif mencegah infeksi bergejala dan 100 persen efektif mencegah terjadinya kasus rawat inap dan penyakit parah.

Baca Juga: Ini Kondisi yang Bisa dan Tidak Bisa Terima Vaksin Booster, Jangan Sampai Salah

WHO mengatakan vaksin Covid-19 yang memiliki efektivitas sedikitnya 50 persen akan membantu mengendalikan pandemi.

Namun, ada juga penelitian yang mengungkap hal sebaliknya, Sebuah penelitian yang dilakukan pada Desember 2021 menemukan bahwa suntikan dua dosis Sinovac diikuti dengan dosis booster vaksin Pfizer-BioNTech menunjukkan respon imun yang lebih rendah terhadap varian Omicron dibandingkan dengan strain lain.

Vaksin vektor virus seperti yang dikembangkan oleh AstraZeneca-Oxford (AZN.L) dan J&J (JNJ.N) menggunakan versi yang lebih lemah dari virus lain untuk mengirimkan instruksi genetik untuk membuat protein dari virus yang perlindungannya dicari.

Vaksin mRNA Pfizer (PFE.N) dan BioNTech (22UAy.DE) mengirimkan transkrip genetik dengan instruksi untuk membuat protein virus guna mengajari tubuh cara bertahan melawan infeksi.

Baca Juga: Makan Ini Setelah Vaksin Booster, Daya Tahan Tubuh Pasti Maksimal