Find Us On Social Media :

3 Obat Sakit Dada dan Cara Cegahnya Agar Tak Kambuh

Ilustrasi nyeri dada.

GridFame.id - Apakah Anda pernah mengalami nyeri di bagian dada?

Jika iya, apakah gangguan itu sering kambuh atau tidak?

Sebaiknya Anda hati-hati jika kerap mengalami hal ini.

Ingat baik-baik faktor apa saja yang menyebabkan kondisi ini terjadi.

Pasalnya jika dibiarkan kondisi ini bisa menjadi serius dan mengganggu kesehatan.

Akibatnya bahkan bisa fatal jika dianggap sepele.

Bukan itu saja, simak juga cara mengobati sakit dada.

Termasuk cara mencegah agar tak gampang kambuh.

Apa saja obat sakit dada dan cara mencegahnya agar tak kambuh?

Baca Juga: Tak Melulu Konsumsi Obat, Satu Buah Murah Ini Ternyata Ampuh Redakan Nyeri Asam Lambung dalam 5 Menit

Dada terasa panas bisa terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan. Masalah kesehatan yang dikenal dengan heartburn ini biasanya dapat diobati dengan beberapa obat penurun asam lambung. Dada panas serasa terbakar ini dapat menjalar ke belakang tulang dada, bagian ulu hati, atau area antara dada dan pinggul. Terkadang, rasa tidak nyaman ini juga diikuti mulut terasa pahit atau ada cairan asam di mulut bagian belakang. Berikut beberapa jenis obat dada terasa panas dan efek sampingnya yang perlu Anda ketahui. Obat dada terasa panas Obat dada terasa panas ada yang dijual bebas atau obat warung, tapi ada juga jenis yang perlu diresepkan oleh dokter.

Dilansir dari Cleveland Clinic, berikut beberapa di antaranya: 1. Obat antasida Antasida adalah obat untuk mengurangi produksi asam lambung, mengatasi dada terasa sakit, dan meredakan nyeri di ulu hati. Beberapa jenis antasida yang dijual bebas di pasaran umumnya mengandung simetikon. Zat ini dapat mengurangi produksi gas di saluran pencernaan. Jenis obat ini ada yang disajikan dalam bentuk tablet, tablet kunyah, atau sirup. Baca petunjuk penggunaan dengan cermat sebelum mengonsumsi obat ini. Perlu diketahui, beberapa antasida yang mengandung magnesium atau natrium bikarbonat terkadang menyebabkan efek samping sembelit, diare, kotoran buang air besar jadi pucat, atau sakit perut.

Baca Juga: Tak Perlu Buru-buru ke Dokter! Nyatanya Minyak Kelapa Bisa Ampuh Atasi Nyeri Lutut Akibat Asam Urat jika Digunakan dengan Cara Ini

 2. Obat penghambat asam Obat penghambat asam atau dikenal dengan histamin H2 blocker dan acid blocker berfungsi untuk mengurangi produksi asam lambung, mengatasi dada terasa panas, tukak lambung, dan GERD (penyakit asam lambung kronis). Obat ini ada yang dijual secara bebas, atau diresepkan oleh dokter untuk jenis formula yang lebih kuat. Baca dengan baik petunjuk keamanan obat sebelum mengonsumsinya. Efek samping obat penghambat asam terkadang bisa menyebabkan sakit kepala, pusing, atau diare. Anda perlu segera berkonsultasi ke penyedia layanan kesehatan jika efek samping obat ini sampai memicu kebingungan, sesak napas, atau detak jantung tak beraturan. Obat dada terasa panas resep dokter Dokter biasanya merekomendasikan obat penghambat asam dosis tinggi, apabila penderita dada terasa panas tidak mempan diberikan obat antasida atau obat penghambat asam yang dijual bebas. Obat ini biasanya jenis inhibitor pompa proton. Fungsi obat ini sebenarnya sama-sama menghambat produksi asam lambung tapi formulanya lebih kuat. Bicarakan dengan dokter untuk jenis obat dada terasa panas paling pas sesuai kondisi kesehatan dan minim efek samping.

Baca Juga: Gawat! Jangan Sepelekan Nyeri Lutut Sebelah Kiri, Pertanda Penyakit Ini Bersarang di Tubuh, Atasi dengan Konsumsi Lemon Tiap Hari

Cara mencegah dada terasa panas Selain minum obat dada terasa panas sesuai anjuran dokter, ada beberapa cara mengatasi masalah kesehatan ini agar tidak gampang kambuh. Di antaranya: - Hindari tidur dengan perut kenyang, berikan jeda antara waktu makan dan tidur setidaknya tiga jam - Jangan makan berlebihan, atur porsi setiap kali makan jadi lebih sedikit tapi jadwal makan lebih sering sampai empat kali sehari. Dengan begitu, perut tidak terlalu lama kosong dan Anda terhindar dari begah makan berlebihan - Coba atur lagi cara makan setiap hari, hindari makan terlalu cepat dan usahakan untuk makan perlahan-lahan agar asam lambung tidak mudah naik - Gunakan pakaian yang longgar, terutama di bagian pinggang dan perut - Hindari makanan dan minuman penyebab asam lambung naik; seperti makanan pedas, makanan asam, kopi, teh, soda, akohol, dll. - Jaga berat badan tetap ideal - Setop merokok, kandungan nikotin dalam rokok bisa melemahkan katup pemisah perut dan kerongkongan. Apabila katup ini longgar dan tidak rapat, asam lambung kerap naik dan dada bisa terasa panas serasa terbakar - Ubah posisi tidur jadi miring ke ke kiri atau tinggikan sandaran kepala saat tidur agar asam lambung tidak gampang naik - Ketika olahraga, berikan jeda dengan jadwal makan setidaknya dua jam untuk mencegah asam lambung naik, serta upayakan banyak minum air putih selama dan setelah olahraga

Baca Juga: Tak Perlu Rogoh Kocek untuk Obat Mahal, Buah Murah Ini Nyatanya Bisa Jadi Obat Alami untuk Usir Nyeri Asam Lambung

Kapan perlu konsultasi ke dokter saat dada terasa panas? Dada terasa panas biasanya bisa diobati dengan beberapa obat penurun asam lambung yang dijual bebas di warung dan toko obat. Anda perlu konsultasi ke dokter apabila: 1. Dada terasa sakit parah atau kerap kambuh 2. Disertai sakit tenggorokan atau nyeri saat menelan 3. Nyeri ulu hati sampai muntah 4. Berat badan turun drastis tanpa sebab jelas 5. Sudah minum obat dada terasa sakit antasida selama dua minggu tapi kondisi tak kunjung membaik 6. Aktivitas sehari-hari terganggu masalah kesehatan ini Kebanyakan penyebab dada terasa panas karena asam lambung naik ke kerongkongan. Hal ini lumrah apabila terjadi sesekali. Namun, beberapa kondisi di atas bisa jadi tanda suatu penyakit seperti penyakit asam lambung kronis atau GERD.

Baca Juga: Tak Bisa Dianggap Sepele, Rasa Sakit di Leher Bisa jadi Pertanda Gangguan Kesehatan Mental dan 3 Penyakit Mengerikan Ini

Artikel Ini Telah Tayang Sebelumnya di Kompas.com dengan Judul "3 Obat Dada Terasa Panas dan Cara Mencegah Sakit Kambuh"