GridFame.id - Sisca pengasuh Gala yang merupakan saksi kunci kecelakaan Vanessa Angel dan Bibi Andriansyah akhirnya buka suara.
Pengadilan kembali menggelar sidang terkait kasus kecelakaan Vanessa Angel dan Bibi Andriansyah.
Selain Tubagus Joddy, Sisca Lorensa yang juga di dalam mobil tersebut juga diundang memberi kesaksian.
Sidang kali ini memang bertujuan untuk mendengarkan kesaksian dari Sisca Lorensa.
Sisca membeberkan bagaimana kondisi sebelum dan sesudah terjadinya kecelakaan tersebut..
Baby sitter putra Vanessa itu menyebut Bibi sempat menegur Joddy.
Bibi bahkan sempat meminta Joddy untuk menambah kecepatan.
Sisca mengungkapkan, rombongan keluarga Vanessa saat menempuh perjalanan ke Surabaya dari Jakarta terdiri dari Bibi Ardiansyah, Tubagus Joddy, Sisca, Gala Sky, dan Vanessa sendiri.
Bibi yang merupakan suami Vanessa dan Tubagus duduk di kursi depan.
Sedangkan di kursi belakangnya, ada Vanessa, Gala Sky, dan Sisca.
“Vanessa ada di sebelah kiri, Gala saya pangku,” ungkap Sisca saat menyampaikan kesaksian dalam sidang dikutip dari TribunStyle.com.
Sisca membeberkan rombongan keluarga Vanessa berangkat dari rumah pada oukul 05.00 WIB.
Awal perjalanan, Tubagus Joddy menyentir dan kemudian terjadi pergantian sopir di Kilometer 80.
Kemudian di Kilometer 400, kembali Joddy yang menyupir mobil tersebut.
Sepanjang perjalanan, lanjut Sisca, rombongan keluarga Vanessa sempat dua kali berhenti di rest area.
Berdasarkan keterangan Sisca dalam BAP, pengasuh Gala Sky itu mengaku tidak mengetahui secara langsung kecepatan kendaraan saat melaju dari Jakarta ke Surabaya.
Saat makan siang, Sisca mengaku sempat mendengarkan percakapan antara Bibi dan Tubagus.
Sisca mengatakan kalau Bibi sempat menegur Joddy soal kecepatan kendaraan rata-rata hanya 120 kilometer per jam.
“Kemudian almarhum Bapak Febri bilang, 'lambat sekali'. Betul seperti itu?” tanya Siswoyo kepada Sisca saat sidang.
Menanggapi pertanyaan penasihat hukum Tubagus, Sisca membenarkan bahwa Bibi sempat mengatakan kecepatan Tubagus dengan rata-rata 120 kilometer per jam masih terlalu lambat.
“Betul seperti itu,” jawab Sisca yang hadir secara virtual dalam sidang di Pengadilan Negeri Jombang.
Sisca juga menceritakan situasi dirinya saat terjadi kecelakaan. Ia mengaku tidak mengingat bagaimana kecelakaan tersebut dialami.
Dia hanya mengetahui kendaraan yang ditumpanginya mengalami kecelakaan saat berada di rumah sakit.
Dirinya sadar saat dirawat di rumah sakit Al-Aziz Jombang dengan luka di dahi dan gigi bawah tanggal.
Setelah memberikan kesaksian dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan hakim, jaksa penuntut umum (JPU) dan penasihat hukum, Sisca meninggalkan ruang sidang.
Tubagus dijerat dengan Pasal 310 Ayat 4 Undang-Undang Nomor 22 tentang Lalu Lintas dengan ancaman enam tahun penjara dan denda Rp 12 juta.
Selain itu, dia juga dijerat dengan Pasal 311 Ayat 5 Undang-Undang Nomor 22 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya dengan ancaman 12 tahun penjara dan denda Rp 24 juta.