Find Us On Social Media :

Bahaya Batuk Seperti Gonggongan Anjing pada Anak Bisa Jadi Tanda Gejala Omicron

Batuk 'gonggongan anjing' bisa jadi gejala Omicron pada anak

GridFame.id- Virus Omicron dari hari ke hari terus mengalami perkembangan gejala entah pada orang dewasa maupun anak-anak.

Anak-anak termasuk salah satu kelompok yang juga berpotensi terinfeksi varian virus Covid-19 Omicron.

Seperti dikatakan Express (27/2) pakar Covid-19 Institute of Medical Sciences Dokter Charus Arora mengatakan bahwa Omicron  juga menimbulkan gejala-gejala unik lainnya.

Salah satu yang harus diwaspadai orang tua terhadap gejala Omicron yang mengintai anak adalah batuk croup.

Beberapa penelitian yang dilakukan di luar negeri menyatakan beberapa dokter menemukan pasien batuk croup pada Januari lalu.

Salah satunya peneliti bernama Dokter Ashley Keilman yang menyebut dia dan juga beberapa dokter melihat banyak pasien dengan gejala tersebut (batuk croup).

“Ini sesuatu yang tidak ditemukan selama fase awal lonjakan Covid sebelumnya,” terangnya

Kasus batuk croup ditemukan meningkat dengan presentase 48.2 persen selama adanya varian Omicron.

Gejala ini mengalami peningkatan dibandingkan pada waktu penyebaran varian  Delta yang hanya ditemukan sebesar 2.8 persen kasus dari pasien yang positif Covid-19.

 Baca Juga: Tujuh Tanda Ini Mengindikasikan Anda Terpapar Omicron Seperti Ini Cirinya

1. Gejala batuk croup

Mengutip Mayo Clinic batuk croup merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dan menyebabkan beberapa pembengkakan.

Pembengkakan yang terjadi di laring, trakea dan bronkus, menyebabkan saluran pernapasan penderita menyempit sehingga terkadang membuat penderita kesulitan bernapas.

Adanya pembengkakan juga bisa menjadikan penderita mengeluarkan batuk yang keras seperti gonggongan anjing.

Penyakit ini bisa menyerang anak-anak dari segala usia, termasuk bayi berumur tiga bulan dan anak-anak yang berusia lebih dari 15 tahun.

Pada kasus yang parah, croup bisa sebabkan kulit penderita menjadi pucat dan bibir yang menghitam/tampak kebiruan akibat kekurangan oksigen.

Gejala lain batuk croup  yang dikatakan drugs.com dan bisa terjadi di penderita adalah lebih gelisah dan mudah marah, bernapas lebih cepat, dan perubahan warna jadi tampak kebiruan sekitar mulut atau kuku akibat kurangnya oksigen.

Berdasar keterangan WebMD, croup lebih sering terjadi pada anak anak, terutama yang berusia 3 bulan hingga 5 tahun.

2. Sasaran batuk croup dan pengobatannya

Kondisi ini pada umumnya cenderung menyerang anak laki-laki daripada anak perempuan.

Merangkum Cleveland Clinic dan Mayo Clinic pada kasus ringan, kondisi ini bisa diatasi dengan membantu penderita untuk menggunakan alat penguap kabut dingin (cool mist vaporizer) yang membantu membasahi saluran udara yang meradang.

Penderita juga bisa gunakan humidifier untuk membantu jaga kelembapan udara dan juga berikan obat penurun panas (Parasetamol) untuk menurunkan demam.

Namun jika kondisinya sudah parah dan tidak mereda dalam 3-5 hari segera bawa anak ke dokter. Biasanya dokter akan meresepkan obat deksametason untuk meredakan pembengkakan pernapasan.

Ataupun lainnya seperti Epinefrin yang diberikan dalam bentuk terapi inhalasi (dihirup) menggunakan nebulizer untuk alami sesak napas.

Baca Juga: Obat Gejala Omicron Pasien Isoman yang Didapat Tanpa Resep Dokter