Kesederhanaan ini bahkan sempat membuatnya sedikit menderita.
Untuk mengisi perutnya, Ken Ken sempat mengutang untuk mendapatkan semangkuk bakso.
Ken Ken terpaksa menjadi seorang petani desa.
Ia mengerahkan semangat dan tenaganya untuk menanam buah dan sayuran.
Ken Ken sekarang bertani.
Hingga kini, Ken Ken mengelola lahan pertaniannya di atas tanah seluas enam hektar.
Aneka sayur dan buah ia tanam di sana untuk menghidupi dirinya.
Perlahan-lahan, kehidupannya pun bangkit kembali.
Ia ulet dan bekerja keras sebagai petani, meski tak punya pengalaman bertani.
Saat ini, ia memaksimalkan lahan seluas 6 hektar dimilikinya.
Ada banyak buah dan sayuran yang ditanamnya.
Bahkan, ia kini mengimpor bibit sayur dan buah dari Korea Selatan.
Setelah panen, ia mengekspor kembali hasilnya ke negeri Ginseng itu.
Meski kini ia hanya menjadi orang biasa, Ken Ken Wiro Sableng mengaku lebih bahagia dengan kehidupannya sekarang.