Pada tahun 1917, para perempuan Rusia melakukan kampanye "roti dan perdamaian" sebagai tanggapan atas kematian lebih dari 2 juta tentara Rusia dalam Perang Dunia 1.
Meskipun ditentang para politikus, para perempuan tersebut terus melakukan pemogokan sampai empat hari kemudian.
Tsar dipaksa turun takhta dan Pemerintahan sementara perempuan diberikan hak untuk memilih.
Pemogokan tersebut dimulai Minggu 23 Februari di kalender Julian yang saat itu digunakan di Rusia.
Adapun jika dihitung dalam kalender Gregorian, aksi mogok tersebut jatuh pada 8 Maret, yang kini dirayakan sebagai Hari Perempuan Internasional.
Baca Juga: Sambut Isra Miraj 2022, Umat Muslim Dianjurkan Melaksanakan Amalan Ini
Pada tanggal itulah yang menjadi waktu dirayakannya Hari Perempuan Internasional hingga kini.
Tema Hari Perempuan Internasional 2022
Tema kampanye Hari Perempuan Internasional 2022 adalah #BreakTheBias. Adanya bias gender, diskriminasi, dan stereotip membuat perempuan terhalang.
Disengaja atau tidak disadari, bias dapat membuat perempuan sulit untuk maju.
Mengetahui hal ini, diperlukan adanya tindakan untuk menyamakan kedudukan antar gender.
Dalam hal ini, IWD mengampanyekan tagar #BreakTheBias untuk mendorong lebih banyak orang berkomitmen membantu mewujudkan dunia yang inklusif.
Artikel ini telah tayang di Parapuan.co dengan judul 'Ini Tema dan Sejarah Hari Perempuan Internasional 2022 pada 8 Maret'