Boleh saja sebagian orang tidak percaya tentang adanya hantu, tetapi membahasnya tetap membuat takut.Di Indonesia, cerita-cerita dan kisah hantu tetap diminati bahkan di zaman modern dan serba canggih saat ini.Dalam mitologi Amerika Serikat dan banyak budaya Barat lain, hantu adalah orang mati yang berinteraksi dengan dunia hidup.Namun beberapa pendapat penelitian menunjukkan keraguan sains soal hantu, dan berikut rangkumannya:1. Tidak ada definisi universal tentang hantuSosiolog Dennis dan Michele Waskul pernah mewawancarai orang-orang mengenai pengalaman mereka terhadap hantu untuk buku mereka yakni Ghostly Encounters: Haunting of Everyday Life (Temple University Press.Dalam hasil wawancara tersebut, mereka menemukan bahwa banyak orang mengaku pernah mengalami pengalaman yang berkaitan dengan hantu.Tetapi, mereka tidak begitu yakin bahwa fenomena yang mereka alami adalah perbuatan hantu, karena mereka tidak melihat apa pun yang disebut kebanyakan orang seperti penampakan hantu yang biasa digambarkan atau diceritakan.
"Sebaliknya, banyak responden kami hanya yakin bahwa mereka telah mengalami sesuatu yang luar biasa, sesuatu yang tidak dapat dijelaskan, luar biasa, misterius atau menakutkan," kata Dennis dan Michele.Sehingga, para peneliti atau penulis buku tersebut meyakini bahwa pengalaman pribadi memang merupakan satu hal dalam hidup, tetapi bukti ilmiah adalah masalah lain.Hal inilah yang membuat penyelidikan tentang hantu menjadi sulit karena tidak ada satu definisi yang disepakati secara universal tentang apa itu hantu.Beberapa percaya bahwa hantu adalah roh orang mati yang karena alasan apapun 'tersesat' dalam perjalanan ke dunia lain; dan yang lain mengklaim bahwa hantu adalah entitas telepati yang diproyeksikan ke dunia dari pikiran kita.Bahkan, sebagian orang lagi membuat kategori khusus mengenai berbagai jenis hantu ini dengan penamaan dan perwujudan yang bermacam-macam.2. Kontradiksi hantuDengan tidak adanya definisi universal menganai hantu ini, membuat ada banyak kontraidiksi yang melekat.Misalnya, apakah hantu itu material atau tidak?Entah mereka dapat bergerak melalui benda padat tanpa mengganggunya, atau mereka dapat membanting pintu hingga tertutup dan melemparkan benda ke seberang ruangan.
Baca Juga: Bukan Melihat Hantu, Ini Alasan Kucing Diam Sambil Menatap Tembok
Menurut logika dan hukum fisika, itu satu atau berbeda.Jika hantu adalah jiwa manusia, mengapa mereka tampak berpakaian dan mungkin tanpa jiwa dengan benda mati seperti topi, tongkat, gaun ataupun kereta, mobil dan gerbong hantu seperti cerita-cerita yang beredar.Jika hantu adalah roh dari mereka yang kematiannya tidak terbalaskan, mengapa ada pembunuhan yang belum terpecahkan, karena hantu dikatakan dapat berkomunikasi dengan media psikis, dan harusnya saat berkomunikasi hantu dapat mengidentifikasi pembunuh mereka ke polisi?Pertanyaan-pertanyaan tentang hantu ini pun banyak sekali, dan hampir semua klaim tentang hantu menimbulkan alasan logis untuk meragukannya.3. Belum ada bukti nyata komunikasi dengan hantuBanyak orang yang telah mencoba atau mengaku berkomunikasi dengan roh atau hantu.Untuk menyelidiki dan mencari bukti hantu, klun hantu dibentuk di berbagai universitas bergengsi seperti Cambridge dan Oxford, dan pada tahun 1882 organisasi paling terkemuka yakni Society for Psychical Research.Seorang wanita bernama Eleanor Sidgwick adalah penyelidik di kelompok itu dan dianggap sebagai ghostbuster wanita asli.Di Amerika selama akhir tahun 1800-n, banyak media psikis mengaku berbicara dengan orang mati, tetapi kemudian terungkap sebagai penipuan oleh penyelidik skeptis seperti Harry Houdini, dikutip dari Tribunnews.