“Orang sini (Indonesia) kan tidak suka basah-basahan terus, jika hujan biasanya akan bergibah. ‘Gimana ini pawangnya kok malahh hujan?,’ ujar Amieroel.
Jadi intinya keberadaan pawang hujan membuat pemilik acara bisa bebas dari pembicaraan tetangga.
Terpisah, Budayawan Betawi bernama Yahya Andi Saputra mengatakan bahwa profesi pawang hujan bukanlah profesi yang sembarangan.
Sebelum beraksi pawang hujan diketahui harus melalukan sejumlah ritual yang tak mudah dan harus disiapkan.
“Persiapannya benar-benar diperhitungkan, baik zahir dan batinm” tuturnya.
Zahir yang dimaksud adalah sesuatu hal yang kaitannya dengan kesuksesan acara tersebut, mulai penyediaan tempat, makan, minum dsb.
“Sedangkan batin berhubungan dengan hal-hal yang tak terlihat atau bisa disebut gaib,” jelasnya.
Untuk melakukan pemindahan hujan ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi oleh para pawang hujan diantaranya; berpuasa sebelum melakukan ritual, semedi (bertapa lebih dulu, pantang memakan atau melakoni suatu hal, menjaga kebersihan diri.
Namun syarat dan ritual yang disebutkan bisa berbeda setiap pawang hujan. Bahkan menurut penuturannya setiap pawang hujan memiliki ciri khas dan rahasia masing-masing untuk menjalani ritualnya.