GridFame.id - Duka mendalam begitu dirasakan keluarga dan orang-orang terdekat Fahmi.
Pria pemilik nama Fahmi meninggal dunia di usia 32 tahun.
Sosoknya disebut-sebut begitu menginspirasi banyak orang di dunia hiburan tanah air.
Kabar kepergian Fahmi disampaikan pihak keluarga melalui media sosial Twitter menggunakan akun Twitter Fahmi sendiri dengan handle @fahmitsu.
Pihak keluarga meminta teman-teman dan kerabat Fahmi untuk mendoakan kepergian Fahmi.
Dan tak lupa meminta rekan ataupun netizen untuk memaafkan kesalahannya.Dalam postingan Twitter lainnya, ibunda Fahmi, Kunthie Vera mengatakan bahwa Fahmi telah dimakamkan Senin (28/3/2022).
Meski sudah dimakamkan, ucapan belasungkawa masih mengalir deras di sosial media.
"innalillahi wa innailaihi rajiun," tertulis di sosial media.
Dunia hiburan khususnya industri game Indonesia, pembuat game simulasi populer Coffee Talk, Mohammad Fahmi meninggal dunia.
Fahmi juga merupakan salah satu pengembang game dari Toge Productions.
Doa dan ucapan bela sungkawa kepada Fahmi terus mengalir deras di Twitter hingga berita ini ditayangkan, terutama lewat kolom balasan twit postingan @fahmitsu di atas.
Selain mendoakan, beberapa pengguna juga mengatakan bahwa mereka tidak menyangka bahwa Fahmi telah meninggal dan pergi secepat itu.
Tak sedikit juga yang menyebut bahwa Fahmi merupakan orang hebat, pengembang game andal, sekaligus teman yang baik.
Beberapa sosok penting di industri game Asia Tenggara, salah satunya Head of PlayStation Studios Malaysia, Hasnul Hadi juga turut memberikan doanya kepada Fahmi.
Menurut Hadi, Fahmi adalah pengembang game dari Indonesia yang baik dan menginspirasi dia untuk berkembang."Kami akan merasakan kehilangan dalam beberapa tahun ke depan.
Visi Fahmi mewakili sebagian dari visi kami di industri game. Tanpa Fahmi, industri game Asia Tenggara pasti akan sangat sepi," tutur Hadi.
Fahmi dikenal sebagai sosok yang berpengaruh di pengembangan game simulasi populer Coffee Talk, yang bisa dimainkan di seluruh dunia melalui PS4, Xbox One, PC (via Steam), dan Nintendo Switch sejak 30 Januari 2020 lalu.
Sebelum namanya dikenal lewat game tersebut, pria kelahiran 29 Januari 1990 ini memulai karirnya di penerbit dan pengembang game mobile kenamaan, Gameloft sebagai programmer dan designer.Setelah itu, ia melanjutkan karirnya sebagai penulis dan diangkat sebagai pemimpin redaksi di kanal game di media online Tech in Asia, sebelum akhirnya bergabung bersama Toge Productions.
Di perusahaan yang berbasis di Tangerang tersebut, Fahmi bekerja sebagai Marketing dan Public Relations Manager Toge Productions.
Ketika ia menjabat posisi itu, ide untuk membuat game Coffee Talk muncul.
Game tersebut kini menjadi salah satu game terpopuler dari Toge Productions, dan bahkan sempat memenangkan penghargaan "Grand Jury Award" di SEA Game Awards 2021.
Toge Productions sendiri merupakan salah satu studio game besar di Indonesia yang mengeluarkan beberapa game indie yang cukup populer di pasar internasional.
Di antaranya seperti Rising Hell, When the Past Was Around, Coffee Talk, dan masih banyak lagi.
Setelah bekerja di Toge Productions, Fahmi lantas membuat studio gamenya sendiri yang bernama Pikselnesia.
Studio game ini sudah meluncurkan satu game dengan genre visual novel yang bernama What Comes After, yang bisa dimainkan di PC dan Nintendo Switch.Rencananya, melalui Pikselnesia, Fahmi akan meluncurkan game visual novel terbarunya yang berjudul Afterlove EP.
Game ini menceritakan kisah cinta seseorang di Jakarta yang dibalut dengan desain visual ikonik yang menyerupai komik Jepang (manga).
Game ini sendiri kabarnya akan meluncur sekitar pertengahan 2020 di PS4, Nintendo Switch, dan PC.
Namun, kepergian Fahmi mungkin akan sangat berpengaruh pada pengembangan game tersebut. Selamat jalan, Fahmi!
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kreator Game "Coffee Talk" Mohammad Fahmi Meninggal Dunia pada Usia 32 Tahun"