GridFame.id - Hasil sidang isbat 2022 menjadi tanda awal puasa.
Sidang isbat 2022 digelar hari ini, Jumat (1 April 2022), persiapan menyambut bulan puasa pun sudah mulai dilakukan.
Selain mempersiapkan diri untuk lebih fokus beribadah di bulan Ramadhan, penting juga menjaga kesehatan tubuh di bulan puasa.
Bagi penderita diabetes boleh kah menjalani ibadah puasa?
Para penderita diabetes yang ingin menjalankan ibadah puasa Ramadhan dianjurkan untuk mempersiapkan kondisi kesehatannya dengan cermat.
Dokter gizi dari Universitas Indonesia Dr. dr. Inge Permadhi MS, SpGK mengimbau, penderita diabetes untuk melakukan pengecekan atau skrining terlebih dulu sebelum berpuasa.
"Dinilai dulu (oleh dokter yang menangani), apakah dia boleh melakukan puasa Ramadhan atau tidak,” jelas Inge, seperti dilansir dari Antara, Senin (21/3/2022)
Menurut Inge, penderita diabetes boleh berpuasa ketika kondisi gula darahnya ajek terkontrol atau stabil.
Ketika sudah diperbolehkan puasa oleh dokter, penderita diabetes dianjurkan untuk mengecek kadar gula darah antara dua sampai empat kali sehari sepanjang Ramadhan.
Yakni setelah sahur, selama berpuasa, dan setelah buka puasa.
Pemeriksaan gula darah ini dapat dilakukan secara mandiri di rumah dengan alat pengukur gula darah.
Pemeriksaan ini penting untuk mengantisipasi kadar gula darah yang naik atau turun secara drastis dan tiba-tiba saat puasa.
Kapan Penderita Diabetes Tidak Dianjurkan Puasa, lihat kondisi tubuhnya.
Dilansir dari Diabetes UK, ada beberapa kondisi penderita diabetes tidak dianjurkan berpuasa, antara lain:
- Penderita diabetes memiliki komplikasi penyakit berat
- Kadar gula darah penderita diabetes terlalu tinggi atau di atas 300 mg/dl
- Penderita diabetes tipe 1 dengan kondisi yang harus terus diberi insulin
- Kadar gula darah penderita diabetes terlalu rendah atau di bawah 70 mg/dl
Selain beberapa kondisi di atas, Inge juga menyarankan agar penderita diabetes yang merasa tidak enak badan saat sedang menjalankan ibadah puasa untuk membatalkan puasanya.
“Jangan dipaksakan (untuk berpuasa) apabila merasa pusing, keluar keringat dingin, atau merasa tidak enak badan,” kata Inge.
Beberapa kondisi di atas bisa jadi gejala hipoglikemia atau kadar gula darah menurun secara drastis yang perlu diwaspadai penderita diabetes.
Apabila tidak segera ditangani, hipoglikemia bisa berdampak fatal sampai menyebabkan kematian.
“Berbeda dengan orang normal, untuk penderita diabetes hipoglikemia bisa berdampak jika menunggu waktu berbuka, dapat menyebabkan kematian," kata Inge.Tips Agar Penderita Diabetes Lancar Menjalani Puasa
Agar ibadah puasa berjalan lancar, Inge menganjurkan penderita diabetes yang sudah mendapatkan lampu hijau berpuasa dari dokter yang menangani untuk cermat mengatur pola makannya.
Inge menyarankan penderita diabetes sahur di waktu mendekati imsak. Tujuannya, untuk mempersingkat waktu perut dalam kondisi kosong.
"Ini memang agak riskan, tapi saya ingin menyampaikan bahwa jika ingin berpuasa, lakukanlah (sahur) sedekat mungkin dengan waktu imsak. Jangan terlalu jauh jamnya, supaya ada pertahanan terhadap rasa lapar," pesan dia, dikutip dariKompas.com.
Baca Juga: Kekuatan Air Rebusan Biji Rambutan! Cukup Teguk 2 Gelas Sehari Dijamin Diabetes Kambuh Teratasi