Di laga final melawan PSIS Semarang, Ponirin Meka sekali lagi tampil cemerlang di bawah mistar dan membawa timnya menjadi juara usai menang 2-1.
Usai turnamen tersebut, Ponirin Meka langsung jadi pilihan utama di posisi penjaga gawang PSMS Medan.
Kepercayaan tersebut dibayar lunas dengan penampilan apik yang sukses membawa PSMS Medan jadi juara Perserikatan pada musim 1982-1983 setelah mengalahkan Persib Bandung di partai puncak.
Saat itu, PSMS Medan berhasil menang atas Persib di babak adu penalti dengan skor 3-2.
Namanya sebagai spesialis adu penalti melambung usai Ponirin Meka berhasil menepis tiga tembakan penalti Persib Bandung, salah satunya adalah eksekusi Adjat Sudrajat.
Momen itu diulangi pada 1984-1985 saat Ponirin menepis empat tembakan dari Iwan Sunarya, Adeng Hudaya, Dede Iskandar, dan Robby Darwis sehingga PSMS jadi juara untuk kali kedua.
Di Timnas Indonesia, ia tampil gemilang di ajang Asian Games 1986 di Seoul, Korea Selatan.
Saat itu, Indonesia berhasil lolos ke babak semifinal setelah mengalahkan Uni Emirat Arab di perempat final via adu penalti dengan skor 6-5.
Ponirin Meka berhasil menepis dua tendangan penalti, satu di babak kedua waktu normal dan sekali saat adu penalti.
Setahun setelahnya, Ponirin Meka berhasil membawa Indonesia memboyong medali emas SEA Games 1987 dan juara Piala Kemerdekaan 1987.
Artikel ini telah tayang di BolaSport.com dengan judul Kiper Legendaris Timnas dan PSMS Ponirin Meka Meninggal Dunia