GridFame.id - Kelakuan Ustadz Yusuf Mansur tengah jadi perbincangan di mana-mana.
Apalagi seteah video dirinya marah-marah mencari uang satu triliun jadi viral di media sosial.
Kasus Paytren ini memang belum kunjung selesai.
Malah video-video lama Yusuf Mansur saat sedang khotbah pun jadi viral karena dianggap janggal.
Mulai dari naik pesawat 1000 kali dalam setahun sampai biaya untuk pesantren yang mencapai 10 miliar untuk satu pesantren.
Kali ini wawancaranya dengan Hotman Paris lagi-lagi jadi viral.
Pasalnya, ia mengaku bosan jadi orang miskin saat ditanya kenapa memaksa jamaah pengajian untuk bersedekah.
Wah, kok bisa begitu ya?
Simak selengkapnya yuk!
Wawancara itu terjadi saat Ustadz Yusuf Mansur jadi bintang tamu di acara Hotman Paris Show yang tayang 23 Desember 2021 silam.
Pada saat itu, ia datang ke sana untuk menjelaskan kasus yang menimpanya.
Bukan takut, Yusuf Mansur malah semakin menantang orang-orang yang disebutnya melaporkannya.
Kemudian Melaney Ricardo menanyakan soal kebiasaan Yusuf Mansur yang memaksa jamaah untuk bersedekah.
"Ustaz boleh luruskan, ada pendapat yang mengatakan bahwa ceramahnya ustaz itu selalu meminta jamaah untuk bersedekah tapi dengan cara agak sedikit memaksa, nah seperti apa yang sebetulnya," tanya Melaney.
Tak diduga, jawaban Yusuf Mansur adalah karena bosan miskin.
"Saya ini dulu bosen jadi orang miskin, bosen jadi orang susah, nggak enak banget jadi orang miskin," jawabnya.
"Kayaknya semua (orang) deh!" sahut Hotman.
"Apa hubungannya tuh, Tad?" tanya Melaney lagi.
Ternyata Ustadz Yusuf Mansur mempelajari ilmu sedekah.
Ia sendiri sudah mempraktikkannya dan hidupnya pun berkembang dari tukang dagang es sampai bisa membeli salah satu klub bola di Eropa.
"Dikenalkan lah dengan ilmu sedekah. Mulai dari saya dagang es di terminal sampai kemudian saya bisa beli salah satu klub bola di Eropa," ujarnya.
"Yang mana tuh?" tanya Hotman sedikit bingung.
"Polandia, tempat Egy Maulana Fikri main bola. Kita sama dia, sahamnya kecil," katanya lagi.
Ternyata saat berdagang es itu ia menyedekahkan dagangannya.
Tak disangka, bukan berkurang uangnya justru bertambah.
Akhirnya ia menyedekahkan semua miliknya hingga dibukakan pintu rezeki.
"Saya belajar menyedekahkan 5 dari 70 kantong plastik. Eh, malah bawa duitnya malah Rp55 ribu. Ketika saya hitung-hitung bener juga. Hari kedua saya sedekahin sama termos-termosnya, jadi gerobak. Saya sedekahin lagi, saya kerja sama PBB dibayar Rp50 ribu perhari. Saya mikir gila ya ini ilmu sedekah, nah di situlah saya dibuka pintu rezeki," ujarnya lagi.
Makanya akhirnya dia selalu memaksa jamaah kajian untuk bersedekah karena ia tahu betul manfaat dari sedekah itu.
Menurutnya, yang namanya sedekah itu harus dipaksa karena kalau tidak, maka tidak akan ada kemauan dari diri kita.
Hmm, bagaimana menurut Anda?