GridFame.id - Biodata Joko Suranto sosok yang keluarkan miliaran untuk bangun jalan.
Biodata Joko Suranto belakangan dicari banyak orang.
Joko Suranto jadi sorotan usai viral gegara gelontorkan uang Rp 2,8 M untuk bangun jalan di Grobogan.
Banyak publik yang penasaran dengan sosok Joko Suranto.
Pasalnya nama Joko Suranto sendiri masih sangat asing di telinga.
Namun enteng keluarkan uang miliaran untuk bangun jalan, nampaknya Joko Suranto bukan orang sembarangan.
GridFame.id akan merangkum sedikit tentang Joko Suranto.
Mulai dari biodata singkat, karir dan pekerjaan, hingga fakta-faktanya.
Simak informasi selengkapnya di bawah ini!
Melansir TribunJateng.com, Joko Suranto diketahui berasal dari Grobogan, Jawa Tengah.
Namun saat ini ia tinggal di Bandung, Jawa Barat.
Di Bandung, Joko Suranto menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah Real Estate Indonesia atau DPD REI Jawa Barat.
Menurut pengakuan salah satu keluarganya, Joko Suranto memiliki bisnis properti di Jakarta.
Sebelum sukses seperti sekarang, Joko Suranto ternyata pernah hidup kekurangan.
Melansir dari Tribun-Timur, Joko Suranto pernah bekerja sebagai penjual koran saat merantau di kota.
Joko Suranto juga pernah menjadi pegawai bank sebelum jadi pengusaha.
Kini jadi pengusaha, Joko Suranto diketahui adalah seorang sarjana hukum.
Ditilik dari Forlap Dikti, Joko Suranto tercatat sebagai lulusan Fakultas Hukum di Universitas Sebelas Maret.
Baca Juga: Intip Biodata Alexander Tedja Pemilik Tunjungan Plaza Surabaya yang Kekayaannya Bikin Melongo
Alasan Joko Suranto bangun jalan
Melansir dari Kompas.com, Joko Suranto membiayai pembangunan jalan lantaran sudah kesal.
Hal tersebut dibeberkan oleh saudara kandung Joko, Suharmanik.
"Intinya adik saya sudah habis kesabaran, karena setiap momen pulang ke kampung selalu kesulitan saat melintas.
Bahkan sudah beberapa kali dik Joko mengeluarkan uang seratusan juta untuk menguruk jalan, namun tetap saja rusak," ujar Suharnanik, Sabtu (16/4/2022).
Karena itu, kata dia, sang adik memilih mengeluarkan uang pribadi untuk memperbaiki jalan rusak tersebut.
Alasan lainnya adalah sebagai bentuk amal jariah.
"Ya intinya untuk amal jariah," ucap Suharnanik, dilansir dari Tribun Jateng.
Suharnanik menambahkan, jalan tersebut menjadi salah satu jalur penghubung dengan Kabupaten Boyolali, Jateng, itu sudah rusak sekian lama.
Namun menurutnya, kondisinya berlubang sehingga saat turun hujan, jalan tersebut tidak layak untuk dilewati.