"Salah satu kenangan buruk yang ga mungkin bisa dilupakan juga nanti 22 Oktober 2021," tulis Aida dalam salah satu unggahannya.
Aida juga berharap sakitnya menjadi pelebur dosa dan dirinya bisa sembuh untuk memperbaiki diri.
"Tidak ada yang perlu ditakuti dari Allah kita memang akan kembali ke Allah, hanya waktu saja kapan giliran kita menghadap Sang Pencipta,
Nikmati prosesnya, jika masih diberi kesempatan gunakan untuk memperbaiki diri, syukuri walaupun sakit semoga jadi pelebur dosa di masa lalu amin," jelas Aida.
Menjalani beberapa kali proses operasi, Aida bersyukur dirinya selalu mendapat donor darah yang membantu memulihkan kondisinya.
Apalagi selama akhir tahun 2021, ia sudah 4 kali menjalani operasi.
"Tidak ada kata lain selain pasrah pada qadarullah.. di minta oprasi pertama iklas..kedua iklas ke tiga berusaha untuk tetap tegar..skr d minta lg oprasi ke empat yg belum tentu juga hasilnya akan seseuai yg d inginkan..
"Allah aku pasrah tp mohon kasihani aku ya allah kau maha pengasih lg maha penyayang..aku hampir lelah..jgn biarkan aku menyerah," ungkap Aida.
Sampai saat ini Aida masih harus menjalani kemoterapi dan bolak-balik RSUP Fatmawati.
"Dibilang capek ya capek masih banyak perjuangan yg harus d jalan kan, dan sekarang kemana2 harus ikut alat si cemoport ini stiap jalan nya..proses cemo apadalah proses yg paling menakutkan bagi saya..