Find Us On Social Media :

Jangan Salah Suntik Ini Jenis Booster yang Tepat Bagi Penerima Sinovac

Vaksin booster untuk penerima vaksin primr Sinovac

GridFame.id- Pelaksaaan vaksin booster saat ini mulai ramai dicari masyarakat selain untuk antibodi juga untuk syarat mudik Lebaran 2022.

Dengan menerima booster sebelum melakukan mudik Lebaran 2022 diharapkan masyarakat dapat memiliki tubuh yang kuat terhadap serangan virus.

Terutama saat ini virus Covid-19 tengah menunjukkan keganasannya seperti yang dialami di China yang harus memutuskan lock down akibat serangan virus tersebut.

Maka dari itu penting bagi kita menjaga daya tahan tubuh dari serangan virus yang terus bermutasi salah satunya dengan suntik booster.

Mengingat pada periode mudik Lebaran mobilitas masyarakat sangat tinggi sehingga rentan terjadi penularan di manapun tempatnya.

Bebricara masalah booster, pemberian vaksin sejatinya harus tetap menyesuaikan dengan ketersediaan vaksin di lapangan dan sepanjang vaksin sudah mendapat persetujuan BPOM.

Kendati begitu, kita tetap harus mengetahui jenis booster yang disarankan dari berbagai macam vaksin primer.

Berikut ini tim GridFame.id akan membahas jenis vaksin booster yang cocok bagi penerima Sinovac.

Simak ulasan berikut ini agar tak salah suntik jenis booster Covid-19.

 Baca Juga: Ini Gejala Efek Samping Penerima Booster AstraZeneca yang Banyak Dikeluhkan

 

Berdasarkan data yang dirangkum, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pernah merekomendasikan booster bagi penerima vaksin primer Sinovac.

Setidaknya ada empat jenis vaksin booster yang diperbolehkan bagi penerima vaksin primer Sinovac.

Adapun ketetapan tersebut telah diatur di Surat Edaran (SE)  SR.02.06/C/1641/2022 tentang Penambahan Regimen Vaksinasi Covid-19 Sinopharm sebafai Dosis Lanjutan (Booster) yang sudah diteken Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu per 16 Maret 2022.

Jenis booster yang diizinkan bagi penerima Sinovac

Pertama, vaksin AstraZeneca dengan ukuran separuh dosis (0.25ml);

Kedua, vaksin booster Pfizer dengan ukuran separuh dosis (0.15ml);

Kemudian vaksin booster Moderna dengan dosis penuh (0.5ml); dan’

Terakhir vaksin booster Sinopharm dengan dosis oenuh (0.5 ml);

Kemenkes mengungkap bahwa kebijakan tersebut telah melalui pertimbangan dan persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan juga melalui rekomendasi dari Komite Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Baca Juga: Jangan Sembarangan Booster Ini Kriteria Orang yang Tidak Diizinkan Menerima Suntik Vaksin