Sedangkan, minyak goreng kualitas premium mengalami kenaikan lebih dari 100 persen.
Hal ini terjadi lantaran adanya aturan pemerintah pusat harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng curah dan penetapan harga minyak goreng kualitas premium yang ditetapkan melalui mekanisme pasar.
Untuk bahan segar, kenaikan harga tertinggi adalah daging sapi sebesar 16,85 persen.
Baca Juga: Daftar Harga Minyak Goreng Terbaru Usai Mafia Ekspor Migor Ditangkap Sudah Turun?
Kenaikan harga ini dikarenakan berkurangnya pasokan daging impor dari Australia.
"Pemerintah Australia lebih mengutamakan pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri yang melonjak tinggi setelah pandemi Covid-19 mulai terkendali," ujarnya.Selain itu, tingginya biaya impor dan naiknya harga pakan sapi turut mempengaruhi kenaikan harga daging sapi segar.
Sedangkan, peningkatan harga terendah terjadi pada komoditas cabai merah besar sebesar 1,39 persen.
"Harga komoditas hortikultura pada Idulfitri tahun ini lebih terjangkau dibandingkan kondisi tahun lalu karena pasokan pada tahun ini cukup baik dan musim penghujan tidak terjadi saat ini," kata dia.
Anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini menambahkan, untuk harga beras sepanjang 2022 ini diprediksi stabil karena lancarnya pasokan beras dan tidak terjadinya gagal panen di daerah produsen.
Berikut harga rata-rata pangan dan gas elpiji di Jakarta per 28 Maret 2022:
- - Beras IR.I Rp 11.410 per kg;
- - Cabai merah keriting Rp 46.638 per kg;
- - Cabai merah besar Rp 54.644 per kg;
- - Cabai rawit merah Rp 58.765 per kg;
- -Cabai rawit hijau Rp 41.152 per kg;
- - Bawang merah Rp 35.744 per kg;
- Bawang putih Rp 33.255 per kg;
- - Ayam boiler/Ras Rp 38.177 per ekor;
- - Telur ayam ras Rp 24.968 per kg;
- - Gula pasir Rp14.361 per kg;
- - Tepung terigu Rp 8.787 per kg;
- - Minyak goreng curah Rp 19.650 per kg;
- - Daging sapi has (paha belakang) Rp. 140.222 per kg;
- - Gas elpiji Rp 21.000 per 3 kg;
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jelang Idulfitri, Minyak Goreng Curah dan Daging Sapi Diprediksi Alami Kenaikan Harga Paling Tinggi