"Jam tujuh pagi (meninggal). Saat kasih obat udah enggak ada interaksi tuh, tapi masih ada nafasnya masih ada," ungkap Boy.
"Lalu dilanjutkan 30 menit setelah obat dikasih susu, setelah minum susu sudah langsung (meninggal)," sambungnya.
Boy nampak lega karena ia menyaksikan sendiri ibunya pergi begitu cepat dan tenang tanpa kesakitan sedikit pun.
"Pas saat itu juga enggak ada yang kayak sesek enggak ada, kayak orang tidur aja dari pagi gitu," tutur Boy.
"Selesainya juga kayak orang tidur enggak ada kesakita saat dicabut nyawanya," sambungnya.
Padahal menurut Boy hampir setiap hari Mama Dahlia mengeluhkan sakit di sekujur badannya lantaran sel kanker yang sudah menyebar.
"Masih, setiap hari mengeluhnya sama saya ya, jadi ngeluhnya sakitnya itu.Kankernya itu udah menjalar berbagai tempat, jadi selama ini kita kasih obatnya pun pereda nyerinya," ungkap Boy.
"Jadi kalau mama nyerinya beberapa tempat tinggal dikasih obat untuk pereda nyerinya," sambung Boy.
Sebelum meninggal, dokter ternyata sudah memvonis Mama Dahlia sebagai pasien paliatif yang hanya tinggal menunggu ajal. "Udah parah, dokter juga sudah memvonis kalau mama itu pasien paliatif artinya semua pengobatan sudah maksimal, kasarnya tinggal menunggu ajalnya sampai kapan," tandasnya.
Berbeda dengan Boy yang mendampingi detik-detik meninggalnya Mama Dahlia, Kiki Farrel menyesal tak ada di momen terakhir itu.