GridFame.id - Beberapa waktu terakhir berita duka datang dsri industri hiburan tanah air.
Salah satinya kabar meninggalnya Mama Dahlia, ibunda aktor Kiki Farrel.
Mama Dahlia mengembuskan napas terakhirnya setelah berjuang melawan kanker usus selama kurang lebih 5 tahun.
Sempat dinyatakan sembuh, kanker itu muncul kembali dan membuat kondisi ibunda Kiki Farrel itu drop hingga akhirnya wafat.
Bukan hanya Mama Dahlia, Tanah Air juga baru-baru ini berduka atas meninggalnya Mantan Jubir Covid-19, Achmad Yurianto.
Sama seperti Mama Dahlia, Achmad Yurianto meninggal karena penyakit kanker usus.
Sebelum wafat, Achamd Yuri juga sempat dirawat di RSPAD Gatot Soebroto dan menjalani kemoterapi.
Kepergian sosok yang pernah berjasa selama masa pandemi itu tentu membuat banyak orang merasa kehilangan.
Belajar dari meninggalnya Mama Dahlia dan Achmad Yurianto, ternyata ini 6 cara yang bisa dilakukan untuk mencegah kanker usus.
Baca Juga: Muncul Gejala Ini Pada Kaki dan Kulit Awas Tanda Gula Darah Memuncak
Mantan Juru Bicara (Jubir) pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto meninggal dunia, Sabtu (21/5/2022). Ia sempat menjalani perawatan di rumah sakit karena menderita kanker usus, sebelum mengembuskan napas terakhirnya. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes), drg Widyawati pun membenarkan kabar tersebut. “Achmad Yurianto meninggal dunia pukul 18.58 WIB di Malang, Jawa Timur,” kata Widyawati dikutip dari Kompas TV, Sabtu (21/5/2022). Setelah menjalani perawatan kemoterapi di RSPAD Gatot Soebroto selama beberapa pekan, ketua dewan pengawas BPJS Kesehatan ini dibawa ke Malang untuk perawatan di rumah. Dia dibawa ke Malang karena agar lebih dekat dengan keluarganya. Achmad Yurianto dikenal publik secara luas ketika menjabat sebagai Jubir penanganan Covid-19 pada Maret 2022 hingga Juli 2021. Posisinya kemudian digantikan oleh Prof Wiku Adisasmito. Dilansir dari laman Kemenkes, Selasa (4/5/2021) menurut data Global Cancer Observatory (Globocan) tahun 2018, kanker usus kolorektal merupakan jenis kanker keempat terbanyak di dunia. Di Indonesia, kanker ini menempati urutan kedua sebagai kanker yang paling banyak diidap pria dengan jumlah kasus sebanyak 30.017 di tahun 2018. Adapun faktor risiko kanker usus antara lain: - Usia di atas 50 tahun - Memiliki riwayat mengidap polip - Memiliki riwayat infeksi usus kronis, termasuk colitis ulcerative dan penyakit chron Berasal dari keluarga pengidap penyakit polip atau kanker usus - Kebiasaan mengonsumsi daging merah dan daging olahan berlebihan - Kebiasaan merokok - Konsumsi minuman beralkohol berlebihan
Cara mencegah kanker usus Meski kanker usus bisa disebabkan karena faktor usia dan keturunan, penyakit ini dapat dicegah dengan mengubah gaya hidup. Berikut cara mencegah kanker usus seperti yang diidap Achmad Yurianto sebelum meninggal dunia. 1. Mengonsumsi makanan sehat Salah satu cara utama yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko kanker usus adalah menjaga pola makan, dengan konsumsi makanan sehat. Dilansir dari Healthline, Senin (20/9/2021) studi menunjukkan makan buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian dapat menurunkan risiko kanker usus serta jenis kanker lainnya. 2. Hindari minuman beralkohol Mengurangi maupun menghindari konsumsi minuman beralkohol juga dapat menurunkan risiko kanker usus besar. Menurut penelitian yang dipublikasikan di National Library of Medicine tahun 2021, konsumsi alkohol berlebihan sejak usia dewasa muda merupakan faktor risiko kanker kolorektal atau kanker usus besar sebab, alkohol adalah salah satu kontributor terbesar penyebab kanker tersebut.
Baca Juga: 'Tugas Berat Harus Kami Jalankan' Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun Achmad Jurianto Tutup Usia, Berikut Profil Sang Mantan Jubir Covid-19 yang Penuh Jasa Untuk Tanah Air 3. Kurangi makan daging merah dan daging olahan Telah diketahui terlalu banyak makan daging merah serta daging olahan, dapat meningkatkan risiko kanker usus. Maka, mengurangi konsumsi daging merah dan daging olahan seperti steak, daging giling, sosis, dapat mencegah munculnya kanker. Sebuah studi di Eropa 2005 yang diikuti 478.000 pria dan wanita menunjukkan, mereka yang makan daging merah sekitar 141 ram atau lebih per hari, lebih mungkin mengembangkan kanker usus besar. 4. Jaga berat badan tetap ideal Selanjutnya adalah mengelola berat badan merupakan cara untuk mencegah kanker usus yang dapat menyerang siapa saja. Menurut National Cancer Institute, orang dengan kelebihan berat badan atau obesitas sekitar 30 persen lebih mungkin terkena kanker usus besar. Selain itu, indeks massa tubuh (BMI) yang tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker usus besar dan rektum, terutama pada pria. Maka, menjaga berat badan disarankan untuk mengurangi risiko terkena penyakit ini di kemudian hari. 5. Aktif berolahraga Olahraga teratur dapat membantu Anda mengatur berat badan, sekaligus mengurangi risiko kanker usus. Tak hanya itu, berolahraga juga dapat meningkatkan semangat, kesehatan mental , dan membantu tidur lebih nyenyak.
Baca Juga: 'Telah Berpulang ke Rahmatullah' Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun! Kabar Duka Datang dari dr Reisa Broto Asmoro Malam Ini, Rekan Artis Hujani Doa Sebuah studi tahun 2019 yang dipublikasikan di World Journal of Gastrointest Oncology menemukan, aktivitas fisik tidak hanya mencegah 15 persen kanker usus, tetapi turut menurunkan risiko kematian dan kekambuhan kanker usus besar sebelum maupun sesudah diagnosis. 6. Berhenti merokok Merokok bukan hanya menyebabkan penyakit pada sistem pernapasan saja, tetapi juga memicu kanker di usus. Disebutkan bahwa perokok aktif 50 persen lebih berisiko terkena kanker usus dibandingkan mereka yang tidak pernah merokok. Artinya, jika Anda merokok, salah satu cara untuk mengurangi risiko kanker ialah dengan mencoba berhenti. Menurut studi yang dipublikasikan di American Association for Cancer Research tahun 2009 terhadap 180.000 orang selama 12 tahun, menunjukkan hubungan antara merokok dan risiko kanker usus besar. Menurut studi tersebut, risiko kanker paling tinggi di antara perokok lama yang merokok. Akan tetapi, risiko ini menurun bagi mantan perokok yang berhenti sebelum usia 40 tahun, begitupun pada orang yang tidak merokok selama lebih dari 31 tahun. Upaya lain yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan kolonoskopi 10 tahun sekali. Selain itu, jalani tes colok dubur, tes darah untuk memantau kadar CEA atau pertanda tumor, serta DNA feses. Dengan begitu, risiko Anda terkena penyakit yang menjadi momok menakutkan ini dapat ditekan.
Artikel Ini Telah Tayang Sebelumnya di Kompas.com dengan Judul "6 Cara Mencegah Kanker Usus seperti yang Diidap Achmad Yurianto Sebelum Meninggal Dunia"