Jika dilihat berdasarkan presentase, berikut ini beberapa gejala yang paling sering muncul dan dikeluhkan oleh penderita hepatitis akut di Indonesia.
Demam (78 persen), penurunan nafsu makan (78 persen), muntah (71 persen), perubahan warna urine jadi pekat (50 persen), sakit perut (50 persen).
Kemudian diare akut (42,9 persen), kelelahan atau malaise (35,7 persen), myalgia atau nyeri otot (28,6 persen), sesak napas (28,6 persen), warna feses pucat (21,4 persen) dan gatal (7,1 persen).
Kemenkes juga sempat mengungkap beberapa gejala hepatitis akut yang bisa terjadi yakni gangguan gastrointestinal (mual, muntah, diare berat dan demam ringan).
Sedangkan gejala lanjutan yang dapat dirasakan penderita hepatitis akut yakni air kencing berwarna pekat seperti teh dan BAB putih pucat, kulit dan mata kuning, gangguan pembekuan darah, kejang, hingga penurunan kesadaran.
Berbeda dengan Indonesia, gejala demam yang dirasakan secara global justru hanya sebesar 30.5 persen.
Hingga sekarang, penyakit hepatitis akut belum diketahui secara pasti apa penyebabnya apakah karena adenovirus atau yang lain.
Namun yang pasti masyarakat tetap dihimbau untuk menetapkan protokol kesehatan yang ketat dan menjaga kebersihan dimanapun berada.
Baca Juga: Dosen UNS Bagikan Cara Gampang Cegah Hepatitis Akut Agar Tidak Mudah Terinfeksi