Gigi ompong merupakan pertanda silent stroke.
Silent stroke adalah stroke yang tidak diketahui orang (terselubung) karena tidak menunjukkan tanda-tanda yang jelas. Akibatnya, banyak orang mengabaikannya.
Namun, seiring berjalannya waktu stroke yang terselubung bisa menimbulkan masalah keterbatasan seperti demensia.
Erosi gigi dapat disebabkan oleh konsumsi soft drink dan minuman bersoda dimana kadar fosfor dan asam sitrat tinggi, jus buah kemasan karena beberapa asam pada minuman dari buah lebih erosif daripada asam baterai, atau mulut kering akibat air liur sedikit/xerostomia.
Erosi gigi juga bisa disebabkan makanan (tinggi akan gula dan pati), asam lambung dan gangguan pencernaan, serta obat-obatan (aspirin dan antihistamin).
Baca Juga: Jangan Keburu Telan Obat, Coba Tekan 3 Titik Ini saat Alami Sakit Gigi
Tanda-tanda umum erosi gigi adalah mengalami rasa sakit atau ngilu saat makan.
Jadi kunci untuk menjaga gigi tetap sehat adalah menghindari minuman bersoda atau dengan kadar gula tinggi.
Soalnya soda dan gula bisa tertinggal dilapisan gigi dan mengikisnya perlahan, dikutip dari Newsmaker.
Sakit Gigi Berisiko Sakit Jantung
Orang dengan gangguan pada kesehatan gigi dan mulut, ternyata memiliki risiko dua sampai tiga kali lipat terkena penyakit kardiovaskular atau serangan jantung, dan beragam penyakit lainnya. Hal ini diungkapkan oleh pakar kesehatan gigi drg Theresia Dessy dalam diskusi daring bertajuk Listerine: Jaga Kesehatan Gigi dan Mulut Optimalkan Kesehatan Tubuh Secara Menyeluruh di Masa Pandemi.
Dijelaskan oleh Theresia, risiko dua sampai tiga kali terkena serangan jantung itu disebabkan oleh peradangan pada gusi dan bakteri di dalam mulut.
"Ini yang pada akhirnya dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah," kata Theresia, Kamis (2/7/2020).
Tidak hanya itu, ternyata gangguan pada gigi seperti gigi berlubang menjadi tempat bermukimnya bakteri yang bisa menyebar langsung ke organ tubuh lainnya, termasuk paru-paru dan memicu pneumonia.
"Dan pada ibu hamil, gigi berlubang dapat menyebabkan kelahiran prematur yang diakibatkan oleh infeksi," kata dia.
Sementara itu, kontrol gula darah yang buruk bagi seorang penderita diabetes dapat meningkatkan risiko mengalami penyakit gigi dan mulut yang disebut dengan periodontitis secara tidak langsung.
Oleh sebab itu, untuk menghindari berbagai kondisi penyakit akibat gangguan kesehatan gigi dan mulut, ada baiknya Anda melakukan perawatan gigi dan mulut semoptimal mungkin.
Caranya dengan menyikat gigi, flossing (menggunakan benang gigi) dan berkumur, dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Jangan Langsung Ke Dokter, Makanan untuk Obat Sakit Gigi Ini Juga Ampuh Sembuhkan Sakit Gigi Anda