Vanessa ternyata merasa sedih karena tak ada yang mempedulikan kondisinya sehingga harus menghadapi masalah itu seorang diri.
"Ini udah hari ke-3, tapi sampai hari ini belum ada yang jenguk. Sumpah sih sedih banget rasanya, enggak tahu apa yang terjadi di luar sana.
Apa mereka lupain aku? Apa mereka nyerah? Apa mereka ninggalin aku? Apa apa apa apa terus apa ada di otak? Sementara aku di sini cuma bisa berharap dan berdoa
Gue enggak tahu apakah pas keluar di sini gue tetap jadi diri gue yang dulu atau enggak. Bahkan gue lupa caranya ketawa, senyum aja lupa. Jiwaku tersesat dalam kegelapan," isi surat Vanessa Angel.
"Gimana saya enggak terenyuh dengan tulisan ini? Tapi kalau katanya bohong ya terserah, saya punya bukti otentik," kata Bambang.
"Tapi yang jelas pernyataan itu, apa yang saya sampaikan ke publik, akan saya pertanggungjawabkan dunia akhirat," tegas Prof Bambang.
"Yang pasti kalau surat-surat kecil berbicara tentang persoalan Vanessa ketika mengalami pesakitan di penjara," sambungnya.
Di dalam penjara, Bambang juga menyebut Vanessa kerap menyiratkan kecemburuan sampai melarangnya dekati wanita lain.
"Tapi itu belum menjurus kepada pernyataan cinta," ucap Prof Bambang.
"Ketika di penjara itu pun selang beberapa waktu dia sudah mulai melarang saya untuk tidak dekat dengan perempuan lain di luar, untuk tidak centil-centilan di luar," tambahnya.
"Tapi namanya orang di penjara kita pahami psikologisnya, kita iyakan saja," sambungnya.
"Yang penting dia di dalam sana tenang, jiwanya tenang, tidak meronta, tidak sedih dan merasa diperhatikan," jelas Bambang.
Tak cukup sampai di situ, Bambang mengaku kerap dihubungi Vanessa yang memiliki 3 nomor berbeda. "Kemudian ada melalui chatting, seingat saya Vanessa punya tiga nomor telepon yang dipakai untuk chatting-an dengan saya," ungkap Bambang. "Di antara tiga nomor telepon itu ada chat yang menyatakan dia suka sama saya, jelas," sambunhnya. "Ada kalimat Indonesia, bahasa Inggris ada, masih lengkap sampai hari ini," tandasnya.