Bahkan di saat kritis hingga detik-detik kepergiannya, keluarga hanya bisa melihat Radit melalui video call. "Sama anak-anak sama Joanna, sama keluarga karena kan gak bisa dijenguk waktu di ICU yang kedua dia hanya facetime virtual," jelas Icha. Hingga akhir keluarga tetap menemani Raditya melalui panggilan telepon. "Disaat saat terakhir keluarga gak bisa hadir ya, tapi tetep by phone sih," lanjut Icha Mengenai pesan terakhir yang diucapkan Raditya, ia sempat menangis bersama sang anak melalui pesan telepon. "Bukan pesan terakhir, tapi karena dia intens sama anak-anaknya bahkan Adit sama anaknya udah sama-sama nangis bareng mungkin dengan ketakutan sakit," lanjutnya seperti dikutip dari Tribunnews.com.
"Pesannya lebih ke mereka percaya bahwa ya semua udah dalam kendalinya tuhan, pasti Tuhan akan taking care anak-anak dan Joanna," sebut Ica.
Icha juga mengungkap kondisi Joanna yang begitu terpukul kehilangan belahan jiwanya. "Dia sehat sih, Puji Tuhan sehat, pastinya sedih, bersyukurnya dari berbagai pihak, banyak banget supportnya dan jadi kekuatan, anak-anak juga jadi kekuatan," sebut Icha. Andru, kakak Raditya Oloan menyampaikan kondisi adik iparnya, sangat drop karena ditinggal oleh suami untuk selama-lamanya. "Joanna rapuh, ya rapuh ya pasti nangis dan sangat drop. Karena anak-anaknya masih kecil," ucapnya. Namun, Andru menyebutkan bahwa suasana hati Joanna berangsur membaik karena dukungan dari kerabat, sahabat, dan teman-temannya dan juga Raditya. "Tapi yang saya katakan Raditya main sama banyak orang dan punya support system. Kondisi Joanna membaik, karena apa yang Raditya bangun diluar sana ya balik ke keluarganya," jelasnya.
Jenazah Raditya Oloan dimakamkan di Mansion Gentleness, San Diego Hills dengan diiringi tangis keluarga dan para sahabat.
Ribuan orang juga turut merasa kehilangan lelaki yang dikenal sebagai pastor muda itu.